KPU Ajak Intelijen Cek Dugaan 204 Juta Data Pemilih Bocor di Dark Web
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menindaklanjuti kabar dugaan kebocoran 204 juta data pemilih tetap (DPT) dari situs kpu.go.id. KPU menggandeng lembaga intelijen untuk mengecek informasi data pemilih yang bocor di dark web.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan tim gabungan masih berupaya untuk memastikan kebenaran informasi kebocoran data tersebut. Tim gabungan mengecek informasi ini terdiri dari Tim Siber Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara alias BSSN dan juga Badan Intelijen Negara (BIN).
"Nanti kalau sudah ada indikasi, sudah jelas tentu ada tindakan lanjutan. Tapi yang paling penting sekarang sedang diperiksa, sedang dicek, sedang dilacak kebenaran informasi tersebut," kata Hasyim di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (29/11).
Hasyim mengatakan tim gabungan itu sudah terbentuk sejak jauh hari untuk secara khusus mengamankan sistem informasi yang digunakan untuk proses Pemilu. Pada kesempatan tersebut, Hasyim mengatakan KPU bukanlah otoritas tunggal yang menggenggam data pemilih Pemilu.
"Mulai kemarin sore begitu informasi beredar, tim segera bergerak untuk menelusuri itu. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kami informasikan," ujar Hasyim.