Hasto Ungkap Sikap Partai Soal Kans Menteri PDIP Mundur dari Kabinet

Ringkasan
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan anak perusahaannya mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 11,7% tahunan menjadi Rp 12,9 triliun di kuartal pertama tahun 2024, didukung oleh ekspansi pembiayaan, perbaikan kualitas pinjaman, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
- Total kredit yang disalurkan oleh BCA hingga Maret 2024 meningkat 17,1% secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun, dengan pertumbuhan kredit meliputi sektor korporasi, komersial, UKM, dan konsumer, dimana kredit konsumer didukung oleh peningkatan KPR dan kartu kredit.
- Di samping peningkatan kualitas kredit, BCA juga mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,9% tahunan menjadi Rp 1.121 triliun per Maret 2024, dengan dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3%, menunjukkan solidnya pertumbuhan pendanaan yang selaras dengan total volume transaksi BCA yang meningkat 20,8% tahunan.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons beredarnya isu yang menyebut partainya akan menarik sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Kabar bakal mundurnya menteri-menteri dari PDIP makin mencuat setelah putra pendiri PDIP, Maruarar Sirait memilih hengkang dari partai yang sudah 20 tahun ia ikuti.
Hasto mengatakan partai akan terus mendengarkan aspirasi yang berkembang. Selain itu partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menurut dia juga tetap memperhatikan dinamika politik yang terus berkembang.
"Jadi kami dengarkan seluruh kehendak dari rakyat, kami lihat bagaimana proses intimidasi ini berjalan, dan bagi PDIP dilihat berbagai intimidasi ini kan kekhawatiran terhadap kepemimpinan Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD," kata Hasto kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Rabu (17/1).
Hasto mengatakan, sejauh ini PDIP menempatkan tugas negara tetap untuk dijalankan oleh menteri-menteri partainya untuk membantu Jokowi selaku kepala pemerintahan. Oleh karena itu ia menyatakan belum ada hingga kini menteri dari PDIP masih komitmen menjalankan tugas negara.
Di sisi lain, ia juga menyebut menugaskan para menteri untuk memenangkan Pemilu 2024. Oleh karena itu menurut Hasto selama berada di pemerintahan, para menteri bisa menjalankan dua fungsi sekaligus termasuk mengawal netralitas.
"Maka seperti Pak Abdullah Azwar Anas, Menteri Aparatur Birokrasi, tidak pernah memiliki catatan tidak netral karena beliau mengemban tugas yang sangat penting untuk menjaga netralitas birokrasi," kata Hasto.
Saat ini, sejumlah menteri yang berasal dari PDIP masih berada di tubuh Kabinet Indonesia Maju. Beberapa menteri itu yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menpan-RB Azwar Anas, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, dan Menteri PUPR Basuki Hadinuljono.