Visi Misi Tiga Capres Tak Ada yang Mendobrak Isu Lingkungan

Nur Hana Putri Nabila
21 Januari 2024, 19:26
Foto udara nelayan menggunakan perahu di kawasan konservasi Hutan Mangrove Lantebung, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/1/2024). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan perluasan kawasan konservasi perairan laut nasional pada 2045 mencapa
ANTARA FOTO/Arnas Padda/Spt.
Foto udara nelayan menggunakan perahu di kawasan konservasi Hutan Mangrove Lantebung, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (11/1/2024). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan perluasan kawasan konservasi perairan laut nasional pada 2045 mencapai 97,5 juta hektare atau 30 persen dari luas teritorial perairan laut Indonesia sekitar 325 juta hektare.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyelenggarakan debat keempat pemilihan presiden atau pilpres 2024 hari ini, Minggu (21/1). Adapun tema tersebut mengangkat isu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, hingga masyarakat adat dan desa.

Aktivis Lingkungan sekaligus Perangkai Gotong Royong & Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi, Gita Syahrani mengatakan visi dan misi tiga calon presiden (capres) hingga kini belum ada yang mendobrak isu lingkungan.

 “Enggak ada, maksudnya kalo visi misi enggak ada. Aku sendiri kayak enggak bisa milih,” kata Gita di Kantor Katadata.co.id di Jakarta, Minggu (21/1). 

 Oleh sebab itu, Gita berharap para cawapres dalam menjelaskan secara konkret tentang visi dan misinya. Seharusnya ketiga capres dan cawapres perlu gencarkan implementasi.   

“Harapan untuk debat hari ini, semoga lebih banyak ke konten ketimbang ke bersilat lidah maupun bersilat gimmick gitu ya,” ucap Gita.

Berikut rangkuman visi dan misi ketiga cawapres dalam sektor pangan yang dihimpun Katadata.co.id.

Visi misi Anies - Muhaimin bidang lingkungan

Pasangan Anies - Muhaimin atau Amin memperkenalkan visi Indonesia Adil Makmur untuk Semua.

Misi pertama yang disampaikan berkaitan dengan penguatan tata kelola lingkungan hidup. Dalam misi yang dibagikan, Anies - Muhaimin berupaya melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang berlandaskan pada prinsip keadilan sosial dan keadilan ekologis, termasuk keadilan antargenerasi.

Menurut Amin, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus melibatkan partisipasi rakyat termasuk masyarakat yang terkena dampak, masyarakat adat, perempuan, dan kelompok rentan lainnya. Duet ini juga akan memperkuat penegakan hukum lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan mengedepankan aspek tanggung jawab. Mereka bertekad melakukan pemulihan dalam peningkatan kapasitas, kapabilitas, dan integritas aparat penegakan hukum.

Misi kedua adalah tentang pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi komitmen net zero emission pada 2060. Amin memastikan nol emisi karbon pada sektor ketenagalistrikan secara bertahap disertai dengan terwujudnya elektrifikasi pada berbagai sektor terutama industri dan transportasi.

Selanjutnya Anies-Muhaimin juga akan membatasi pembangunan baru dan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik bertenaga batu bara. Program pensiun dini akan diprioritaskan dari Jawa dan Bali diikuti wilayah-wilayah lainnya pada waktunya. Amin juga menegaskan bahwa Indonesia akan melepaskan diri dari ketergantungan impor energi.

Misi ketiga tentang ekonomi hijau, pasangan Amin akan memberikan insentif pembiayaan dan kemudahan berusaha bagi sektor hijau untuk peningkatan penciptaan pekerjaan hijau/green jobs dengan kesempatan setara bagi tiap lapisan masyarakat. Mereka juga berjanji mengimplementasikan nilai ekonomi karbon melalui penerapan pajak karbon dan penerapan sistem perdagangan karbon yang inklusif.

Keempat adalah adaptasi dan mitigasi dampak krisis iklim. Dalam hal ini pasangan Anies - Muhaimin akan menekan laju kerusakan hutan, konservasi intake forest, dan reforestasi/rehabilitasi untuk memaksimalkan peran hutan sebagai carbon sink. Amin berjanji mengoptimalkan restorasi lahan gambut untuk mencegah kebakaran, dan memperlambat perubahan iklim.

Dalam dokumen visi dan misi yang disampaikan ke KPU, pasangan Anies dan Muhaimin juga mengangkat persoalan polusi udara, air, dan sampah. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan keadilan ekologis, lingkungan berkelanjutan, serta mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan.

Selain itu pasangan ini juga berjanji membangun lebih banyak instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan meningkatkan pengawasan, serta penegakan hukum untuk mengurangi pencemaran air dari domestik, fasilitas kesehatan, industri, tambang, dan sumber lainnya.

Keduanya juga memastikan tersedianya infrastruktur persampahan yang memenuhi standar dari hulu hingga hilir. Persoalan lain yang disorot adalah menguatkan perbaikan tata kelola kehutanan dengan mempercepat pengelolaan hutan oleh masyarakat untuk pemulihan ekosistem dan kesejahteraan.

Selanjutnya meningkatkan kapasitas lembaga ketahanan bencana di pusat dan daerah melalui mekanisme koordinasi tanggap darurat, distribusi informasi, dan komunikasi risiko bencana. Terakhir, pasangan Anies-Muhaimin berjanji menjaga kepastian hukum dan keberpihakan pemerintah dalam kaitannya dengan lingkungan. Pasangan nomor urut 2 ini juga berjanji melibatkan generasi muda dalam menanamkan visi lingkungan lintas generasi.

Visi misi Prabowo - Gibran bidang lingkungan dan energi

Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menggaungkan visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkan visi tersebut, pasangan ini mempunyai beberapa misi terkait lingkungan hidup berkelanjutan.

Misi pertama adalah melakukan swasembada energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Komitmen lain adalah menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia (super power) dalam bidang EBT dan energi berbasis bahan baku nabati (bioenergy). Untuk mewujudkan itu semua, Prabowo-Gibran berjanji akan merevisi seluruh tata aturan yang menghambat untuk meningkatkan investasi baru di sektor EBT.

Misi kedua adalah mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran, perusakan lingkungan, dan pembakaran hutan untuk menuju ekonomi hijau.

Misi terakhir terkait ekonomi biru, Prabowo-Gibran akan membangun armada perikanan dengan skema public private people partnership (PPPP) untuk nelayan di zona ekonomi eksklusif (ZEE). Selain itu juga ada rencana menyediakan transportasi laut terjangkau untuk pulau terpencil, dan mengembangkan pelabuhan transhipment di Kawasan Timur Indonesia.

Misi ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut menunjukkan adanya ide membangun keselarasan tujuan dalam menciptakan lingkungan hidup berkelanjutan. Mereka juga berjanji mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan, serta berupaya mewujudkan keadilan ekologis.

Visi Misi Ganjar - Mahfud bidang lingkungan dan energi

Pasangan Ganjar-Mahfud Md juga menunjukkan komitmen terhadapan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Melalui dokumen visi Menuju Indonesia Unggul, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari pasangan nomor 3 ini memiliki tiga misi gerak cepat terkait lingkungan hidup, EBT, serta keadilan ekologis.

Misi yang pertama adalah tentang lingkungan hidup berkelanjutan. Pasangan tersebut menggaungkan Kampung Sadar Iklim yang merupakan program promotif di tingkat kampung untuk menahan laju perubahan iklim. Komitmen itu dilakukan dengan fasilitas sanitasi dan drainase yang baik, ruang terbuka hijau, kawasan pejalan kaki, fasilitas publik, dan pengelolaan sampah yang terintegrasi.

Misi kedua yang digaungkan adalah ekonomi hijau. Dalam hal ini pasangan Ganjar-Mahfud akan membangun desa untuk menjadi mandiri dalam mendayagunakan sumber energi lokal berbasis EBT untuk memasok kebutuhan energi. Upaya ini diharapkan bisa menjadi bagian dari gugus penghijauan ekonomi Indonesia.

Dalam mewujudkan ekonomi hijau, Ganjar - Mahfud berjanji mengolah limbah menjadi berkah. Mengubah sampah menjadi peluang tambahan penghasilan alternatif bagi masyarakat Indonesia.

Visi terakhir adalah tentang ekonomi biru yang meliputi tata kelola laut yang inklusif dan berkelanjutan, akselerasi 11 potensi maritim. Mereka juga mendorong penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zonasi, perikanan budidaya berkelanjutan, maritim unggul, industri maritim jaya, wisata maritim mendunia, serta mengatasi pencemaran air laut.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...