Istana Jelaskan Isi Pembicaraan Sri Mulyani dan Jokowi: Soal APBN
Buat ringkasan dengan AI
Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (2/2). Jokowi meminta Sri Mulyani untuk hadir ke Istana pukul 14.30 untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan APBN 2024.
Kendati demikian, kedatangan dan kepulangan Sri Mulyani tak terpantau oleh wartawan. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan bahwa Sri Mulyani melewati akses keluar-masuk Istana lewat pintu yang tersedia di area Kementerian Sekretariat Negara.
Pintu menuju Istana yang letaknya di samping Kantor Staf Kepresidenan merupakan akses masuk yang umumnya dilewati oleh sejumlah pejabat negara yang ingin menghadap presiden. Akses pintu itu terbatas dan umumnya hanya melayani pejabat dan tamu tertentu.
"Pintu Istana tidak satu, bisa lewat depan, lewat samping. Terserah Bu Sri Mulyani mau lewat mana," kata Ari di Kantor Kementerian Sekretariat Negara pada Jumat (2/2).
Pada hari yang sama, presiden juga memanggil sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju ke Istana. Mereka adalah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Keduanya melewati akses pintu yang terletak di samping Kantor Staf Kepresidenan untuk masuk ke Istana.
Lebih lanjut, Ari menepis kabar pemanggilan Menteri Keuangan dihubungkan dengan isu mundur dari kabinet. "Kalian (wartawan) selalu menanyakan mundur dan mundur. Bu Sri Mulyani kebetulan bisa lebih cepat melalui pintu yang satu lagi," ujar Ari.
Sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati merespons kabar dirinya mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh Sri Mulyani. Dia menyatakan masih bekerja di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Masa? Ini masih kerja," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/1).
Saat diminta penjelasan, Bendahara Negara ini kembali menegaskan bahwa dirinya masih bekerja di pemerintahan. "Saya (masih) bekerja," kata Sri Mulyani.
