34 Ribu Ton Beras Diguyur ke Pasar Induk Hari Ini, Upaya Tekan Harga

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Februari 2024, 12:40
Beras
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (5/2/2024).
Button AI Summarize

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetya Adi mengatakan pemerintah berencana mengguyur 34 ribu ton beras ke pasar tradisional dan modern hari ini. Langkah itu bertujuan untuk menekan reli harga beras yang belakangan melonjak.

Melansir data panel harga beras di Bapanas, rata-rata harga beras premium secara nasional di pedagang eceran hari Senin (12/2) pukul 11.30 WIB berada di Rp 15.830 per kilogram (kg). Nilai ini naik 2,12% dari harga pekan sebelumnya. Sementara harga beras medium naik 1,6% menjadi Rp 13.850 per kg.

Arief mengatakan bahwa dirinya bersama Bayu Krisnamurthi dan Erick Thohir akan meluncur ke Pasar Induk Cipinang hari ini untuk mematikan distribusi beras ke pasar tradisional dan pasar modern berjalan lancar.  "34 ribu ton beras ini harus sampai ke pasar. Jadi sekali lagi, perintahnya adalah banjiri pasar," kata Arief saat ditemui usai rapat internal dengan Presiden Joko Widodo, Senin (12/2). 

Hari ini, Jokowi melangsungkan rapat internal dengan sejumlah menteri di Istana Merdeka. Salah satu yang dibahas adalah kelanjutan distribusi bantuan pangan.

Menteri yang terpantau hadir dalam rapat internal itu yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetya Adi.

Arief menghitung penurunan harga beras secara konsisten akan terjadi mulai Maret 2024. Proyeksi tersebut merujuk pada temuan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton pada Maret 2024. 

"Pemerintah harap bulan Maret harga beras bisa lebih turun sedikit," ujar Arief.

Di sisi lain, Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa stok beras domestik saat ini berada di angka 1,18 juta ton. "Itu semua, termasuk yang premium," kata Bayu.

Dia mengatakan realisasi impor beras sejauh ini masih berada di kisaran 500 ribu ton dari alokasi 2 juta ton tahun ini. Bayu menjelaskan, impor beras selanjutnya akan masuk secara bertahap saat masa paceklik bulan Juni, Juli dan Oktober. "Tahun ini kan masih panjang, masih akan melewati masa paceklik. Jadi pemerintah harus persiapan panjang," ujar Bayu.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...