Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Limbah Senilai Rp 1,2 T di Makassar
Penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) skala perkotaan bertujuan untuk menekan pencemaran badan air akibat air limbah domestik dapat diminimalisir, serta memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.
Jokowi berpesan agar pengoperasian SPAL-DT menjadikan penanganan air limbah di Kota Makassar makin terintegrasi. Tidak hanya itu, kualitas lingkungan dan taraf hidup masyarakat Kota Makassar juga kian meningkat.
"Kota Makassar makin bersih, kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku makin baik dan masyarakat makin sehat dan produktif," kata Jokowi
Pembangunan SPALD-T dimulai dari pematangan lahan (lokasi) yang didanai dari APBD Kota Makassar, dilanjutkan pembangunan IPAL Domestik dan jaringan perpipaan melalui Program Metropolitan Sanitation Managemen Investment Project (MSMIP) dengan dana Loan Asian Development Bank (ADB).
Kemudian pemasangan 74 sambungan rumah dan 25 sambungan komersil bersumber dari APBN dan akan dilanjutkan oleh Pemkot Makassar hingga tercapai target layanan 14.000 sambungan yang terbagi menjadi 8.400 sambungan domestik dan 5.600 sambungan komersil.
Turut mendampingi presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.