Ahli Ungkap 3 Penyebab Beda Data Formulir C Hasil dengan Sirekap KPU

Ade Rosman
3 April 2024, 11:08
Sirekap KPU
Fauza Syahputra|Katadata
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy\'ari (kanan) memberikan tanggapan atas keterangan ahli yang dihadirkan oleh pemohon saat sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Button AI Summarize

Ahli yang dihadirkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Marsudi Wahyu Kisworo mengungkapkan sebab adanya perbedaan data Formulir C Hasil dengan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Menurut Marsudi terdapat 3 faktor yang membuat adanya simpangan data. 

Marsudi mengatakan, permasalahan pertama muncul dari adanya kendala saat dilakukan proses scan formulir C1. Menurutnya, tulisan tangan yang berbeda dan tak selalu jelas terbaca menjadi salah satu kendala.

"Di sini lah problem pertamanya muncul, dan kita tahu gerak tulis tangan berbeda, apalagi ada 822.000 TPS yang orangnya berbeda dan tulis tangannya berbeda, ada yang tulisannya bagus, tapi ada sebagian besar yang tulisannya kurang bagus bahkan jelek, saya sendiri tulisannya jelek," kata Marsudi, dalam sidang di MK, Rabu (3/4).

Ia mencontohkan, dalam penulisan huruf maupun angka tiap orang memiliki gaya penulisan yang berbeda. Menurut Marsudi perbedaan tipe tulisan itu berpengaruh pada hasil scan.

"Dalam style-nya saja bisa berbeda, ada menulis angka 4 seperti kursi terbalik, ada yang tertutup atasnya, demikian angka lain, 1 ada yang menggunakan topi ada yang tidak," kata Marsudi lagi. 

Ia mengungkapkan, optical recognition atau proses pengubahan dari gambar menjadi teks tingkat akurasinya dapat menurun. Menurut dia, dalam skala laboratorium, optical recognition akurasinya bisa 99% dengan kemungkinan error 1%. 

“Tapi kalau dipakai di lapangan bisa lebih rendah lagi, paling tinggi 92,93% jadi masih ada salah ketika OCR ini mengubah gambar menjadi angka," kata Marsudi lagi. 

Dalam penjelasannya itu, Marsudi mengatakan Sirekap terbagi menjadi dua yakni Sirekap Mobile dan Sirekap web. Sirekap Mobile rata-rata digunakan di handphone. Sirekap mobile inilah yang menurut Marsudi banyak digunakan oleh Komite Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). 

Ia mengatakan, Sirekap Mobile digunakan KPPS untuk mengunggah data dan kemudian masuk ke Sirekap web. Pada Sirekap web lalu direkapitulasi dan ditampilkan dalam laman pemilu2024.kpu.go.id.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...