Pakar: Tol Bocimi Amblas karena Cuaca Ekstrem

Image title
Oleh Antara
9 April 2024, 09:13
Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).
ANTARA FOTO/Henry Purba/agr/nym.
Pekerja mengoperasikan alat berat saat perbaikan ruas jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (8/4/2024).
Button AI Summarize

Pakar Komunikasi Bencana Muhammad Hidayat mengungkapkan cuaca ekstrem selama periode peralihan musim ditengarai menjadi penyebab utama amblasnya Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) pada 3 April lalu. Tol Bocimi berada di wilayah yang rentan terhadap bencana tanah longsor karena dibangun di tanah dengan kemiringan lereng yang bervariasi.

"Ada rongga-rongga atau retakan di dalam tanah, yang pada saat hujan terisi air dan menyebabkan tanah mengembang, lalu mengakibatkan pergerakan tanah," ujar Hidayat dalam keterangan tertulis, di Jakarta.

Hujan yang kerap terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat adalah pemicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Hidayat menilai, Tol Bocimi berada di wilayah yang rentan terhadap bencana tanah longsor di Jawa Barat. Pasalnya, Tol Bocimi dibangun di perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng bervariasi, landai hingga agak curam.

Berdasarkan peta prakiraan gerakan tanah pada April 2024, lokasi Tol Bocimi masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi. Kelapukan tanah yang cukup tebal dan kemiringan lahan yang agak curam membuat hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama menjadi pemicu terjadinya bencana.

"Apalagi kalau kita lihat, kondisi tebing di lokasi kejadian memang agak curam dan memperbesar gaya dorong," ujar Hidayat.

Insiden jalan Tol Bocimi longsor itu menyebabkan tiga kendaraan yang melaju dari arah Jakarta mengalami kecelakaan. Satu kendaraan penumpang (multi purpose vehicle/MPV) terperosok ke dalam lubang sedalam 15 meter. Dua kendaraan lainnya menabrak median jalan akibat jalan tol amblas. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.

Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan analisis untuk melakukan perbaikan Tol Bocimi. Kementerian PUPR akan membangun pondasi penahan sebagai upaya perbaikan temporer agar jalur yang tidak terdampak longsor dapat dilalui pemudik.

"Selain perbaikan, perlu ada pengecekan dan analisis wilayah di sekitar Tol Bocimi untuk siaga mengamati retakan-retakan yang terjadi karena longsor tidak terjadi secara tiba-tiba, ada tanda-tandanya," ujar Hidayat. Ia juga menyarankan agar dipasang rambu-rambu khusus di sekitar area rawan bencana longsor agar pengguna jalan dapat meningkatkan kewaspadaan.

Peristiwa amblasnya jalan tol sudah beberapa kali terjadi. Beberapa tahun lalu, Tol Cipularang juga mengalami longsor. Secara umum, wilayah tengah hingga selatan Pulau Jawa memang cukup rawan amblas dan longsor. Kondisi ini bisa semakin parah karena cuaca ekstrem yang terjadi pada sepuluh hari pertama pada April 2024.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari berharap pemudik lebih waspada dan menghindari berkendara dalam kondisi hujan. Hujan yang berlangsung lebih dari satu jam meningkatkan risiko amblas dan longsor. "Beristirahat di rest area menjadi pilihan terbaik jika kondisi cuaca kurang bersahabat, agar mudik tetap selamat," kata Muhari.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...