Hasto Tak Yakin Gibran Serius Ingin Jokowi Segera Bertemu Megawati
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons keinginan Gibran Rakabuming Raka agar Presiden Joko Widodo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketika ditanyai perihal keinginan wakil presiden terpilih itu, Hasto meminta untuk menanyakan langsung padanya.
Menurut Hasto pernyataan Gibran itu perlu dikonfirmasi langsung lantaran tak bisa dipercaya. Ia menyebut PDIP sudah sering dibohongi oleh putra sulung Jokowi tersebut.
"Tolong ditanyakan, itu benar gak? siapa tahu bohong. Kan kita sudah berapa kali dibohongi," kata Hasto kepada wartawan di markas Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP (TKRPP-PDIP), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4).
Gibran meyakini Jokowi dan Megawati masih dapat bertemu. Wali kota Surakarta itu berharap pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut masih dapat terwujud. “Ya semoga tidak tertutup. Saya masih berharap, masih ada kemungkinan (Mega-Jokowi bertemu),” kata Gibran di Solo, Kamis (18/4).
Ia menilai, pertemuan dalam rangka silaturahmi merupakan hal yang baik. Sehingga, kemungkinan pertemuan masih bisa terjadi. Ia pun menilai ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi dalam suatu peristiwa politik.
“Tidak ada yang tidak mungkin,” kata Gibran.
Sebelumnya Hasto mengatakan peluang pertemuan Jokowi dan Megawati sangat bergantung pada respons dari pengurus PDIP di akar rumput. Ia menyebut kader PDIP di pengurus ranting enggan bergabung dengan Presiden Joko Widodo dalam pemerintahan ke depan.
Hasto menjelaskan mekanisme di internal PDIP sangat bergantung pada reaksi dari kader PDIP di setiap ranting. Selain itu ia menyebut Megawati merupakan sosok politikus yang peka atas aspirasi dari pengurus ranting.
“Mega memiliki sikap kenegarawanan apa perlu saya bacakan komentar dari ranting ranting, boleh dicek mereka menjadi benteng bagi ibu Megawati dan benteng dalam menjaga masa depan kita,” ujar Hasto di markas Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP (TKRPP-PDIP), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4).
Menurut Hasto berdasarkan situasi yang berkembang sekarang, banyak pengurus ranting yang tidak mendukung Megawati bertemu dengan Jokowi. “(pengurus ranting) Gak mau bergabung dengan Pak Jokowi,” ujar Hasto lagi.
Di sisi lain ia membantah menjadi pihak yang menghalangi terjadinya pertemuan antara Megawati dan Jokowi. Dugaan itu sebelumnya dilayangkan oleh Ketua Umum relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel. Ia menilai pernyataan Hasto yang sinis dengan wacana pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Noel menyebut Hasto sengaja menghalangi pertemuan dengan meminta Jokowi bertemu terlebih dahulu dengan pengurus ranting sebelum bertemu dengan Megawati. “Bansos saja dibagi dengan terang-terangan jadi bertemu anak ranting itu kehormatan. Noel gak tahu itu,” ujar Hasto.
Saat ditanya bagaimana reaksi pengurus ranting bila Megawati bertemu dengan Prabowo Subianto yang menjadi calon presiden yang didukung Jokowi, Hasto tak mau banyak berkomentar. Menurut Hasto saat ini PDIP masih fokus mengawal sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 yang sedang bergulir di MK.
Saat ini menurut Hasto segenap elemen bangsa perlu berfokus pada dinamika terkini yang terjadi. Ia menyoroti pelemahan rupiah, utang luar negeri, kenaikan harga bahan pokok, hingga konflik internasional.
"Jadi mari kita tetapkan bahwa politik itu menyentuh hal-hal yang fundamental, terkadang keselamatan rakyat bangsa dan negara bukan sekadar siapa bertemu siapa," kata Hasto.
Lebih jauh Hasto mengatakan, dalam waktu dekat Megawati akan bertemu dengan pihak yang betul-betul memikirkan bangsa dan negara. Ia menyatakan Megawati sangat fokus pada upaya menegakkan demokrasi di Indonesia.