Airlangga Dukung Sikap Prabowo Tak Mau Pemerintahan Baru Diganggu
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto turut memberikan tanggapan terkait pernyataan Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tidak mendukung dirinya agar tidak mengganggu pemerintahan baru nantinya. Menurut Airlangga sistem politik di Indonesia menyediakan parlemen sebagai ruang bagi partai politik yang memilih jalur oposisi dengan pemerintah.
“Yang tidak mau ikut namanya oposisi. Ya silakan kalau oposisi, ruangnya ada di parlemen,” kata Airlangga usai diskusi di Kolase Kanisius, Jakarta, Sabtu (11/5).
Di sisi lain Airlangga menyebutkan para pihak yang mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka harus masuk ke dalam bagian Koalisi Indonesia Maju (KIM). KIM merupakan koalisi partai yang mendukung pasangan Prabowo - Gibran di pilpres 2024. KIM beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Koalisi tersebut juga berisi sejumlah partai non parlemen seperti Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima). “Selalu dalam pemerintahan ada yang mendukung pemerintah dan ada juga yang beroposisi, yang mau ikut pemerintah ya ikut dalam koalisi,” ujar Airlangga.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan tak mempermasalahkan elit politik yang enggan diajak bekerja sama pasca Pilpres 2024. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta para elit politik tersebut untuk tidak mengganggu jika tak mau diajak bekerja sama.
"Yang tidak mau diajak kerja sama, tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu," kata Prabowo saat memberikan sambutan di acara Rakornas Pemenangan Pilkada Serentak 2024 Partai Amanat Nasional (PAN), di Hotel JS Luwansa Jakarta, pada Kamis (9/5) malam.
Prabowo dalam pidato tersebut pada awalnya menekankan pentingnya kerja sama dalam upaya membangun Indonesia ke arah lebih baik. Menurutnya, salah satu hal yang penting yakni kerja sama antar elit dengan berbagai latar belakang.
"Indonesia tidak bisa dibendung, terkecuali elit Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu," kata Prabowo.
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo sebelumnya mendeklarasikan diri tak akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Ia mengingatkan perlu ada ruang check and balances, dari partai politik maupun masyarakat sipil, dalam suatu pemerintahan.
"Masyarakat sipil bisa, lho, memberikan catatan-catatan kritis. Kita harus membuka ruang check and balances," kata Ganjar seusai acara peringatan ulang tahun Ke-10 relawan Jaringan Kerja Akar Rumput Bersama Ganjar (Jangkar Baja) di Jakarta Selatan, Jumat (10/5) .
Ganjar mengingatkan bahwa pihak dalam dan luar pemerintahan bisa saja mengganggu jalannya proses pemerintahan. Walaupun demikian, bukan berarti pemerintah mengabaikan pendapat dari pihak lain, termasuk masyarakat sipil.