Istana Bantah Jokowi Terlibat di Balik Mundurnya Airlangga dari Ketum Golkar

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Agustus 2024, 08:12
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana
Antara
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Istana Kepresidenan memberikan tanggapan terkait pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyatakan bahwa keputusan Airlangga untuk mundur adalah inisiatif pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau yang selanjutnya sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan Presiden," kata Ari dalam keterangan tertulis kepada wartawan pada Senin (12/8).

Ari memastikan sejauh ini Airlangga masih menduduki jabatan sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Airlangga juga turut serta mendampingi Jokowi dalam sidang kabinet perdana di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (12/8). "Dari semalam sampai hari ini beliau mendampingi Bapak Presiden di IKN," ujar Ari.

Airlangga menyampaikan pengunduran dirinya dari Ketua Umum Golkar secara terbuka melalui video berdurasi 3 menit 22 detik pada Ahad (11/8). Dalam pidato tersebut, Airlangga tak secara spesifik menyebutkan alasan mundur dari pucuk pimpinan Golkar. Ia hanya menyebut tindakan itu diambil untuk menjaga soliditas partai.

“Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Airlangga.

Di sisi lain, ia menyinggung pentingnya mengawal demokrasi yang tengah berkembang di Indonesia. Airlangga menyebut sebagai partai besar, Golkar perlu menjaga dan memastikan demokrasi berjalan dengan baik.

Soal dugaan keterlibatan istana di balik mundurnya Airlangga ini banyak dibicarakan di media sosial. Salah satu alasannya lantaran beredarnya poster bertuliskan Gibran for Ketua Umum Golkar periode 2024-2029 yang dikeluarkan Gerakan Muda Pembaharuan Golkar. Gibran merupakan putra pertama dari Presiden Jokowi. 

Dugaan keterlibatan pihak eksternal juga diungkap oleh mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Ia menyebut tidak ada alasan dan dorongan dari internal partai yang memaksa Airlangga mundur.  Meski tidak spesifik menyebut pihak eksternal itu, JK dalam wawancara dengan Metro TV  menyebutkan pihak eksternal itu pastilah lebih kuat. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...