Top News: Taipan Minyak Singapura OK Lim Bangkrut dan Pesawat Jeju Air Jatuh

Aryo Widhy Wicaksono
30 Desember 2024, 06:16
Foto pengusaha Ok Lim
YouTube World Know More
Ok Lim
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Taipan minyak Singapura, Lim Oon Kuin atau dikenal dengan OK Lim, bersama dua anaknya, Lim Huey Ching dan Evan Lim Chee Meng, resmi dinyatakan bangkrut pada Jumat (27/12).

OK Lim yang mendirikan Hin Leong Trading, perusahaan raksasa minyak Singapura, memutuskan mengajukan pailit karena tidak memiliki cukup aset untuk melunasi utang kepada para penggugat. Pada September lalu, keluarga Lim sempat berjanji membayar US$3,5 miliar kepada likuidator dan kreditur, namun akhirnya mengaku tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut.

Perintah kebangkrutan keluarga Lim diumumkan dalam lembaran negara Singapura pada 27 Desember 2024 dan berlaku sejak 19 Desember 2024.

Kebangkurtan OK Lim menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id pada akhir pekan ini. Di samping itu, ketahui juga bagaimana kronologi kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan, serta perbandingan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di kawasan Asia Tenggara.

1. Konglomerat Minyak Singapura Ok Lim Resmi Bangkrut

Mantan konglomerat di sektor minyak Singapura Lim Oon Kuin atau yang lebih dikenal sebagai Ok Lim, dan kedua anaknya dinyatakan bangkrut, menurut berita pemerintah pada Jumat (2712).

Ok Lim yang berusia 82 tahun dan kedua anaknya, Lim Huey Ching dan Evan Lim Chee Meng sepakat menyetujui putusan pengadilan untuk membayar ganti rugi US$ 3,5 miliar atau setara utang tanpa jaminan Hin Leong Trading per April 2020.

Hin Leong Trading adalah perusahaan perdagangan minyak global yang berbasis di Singapura. Perusahaan milik Ok Lim ini pernah menjadi salah satu pemain utama dalam industri perdagangan minyak di Asia, terutama sektor perdagangan produk minyak seperti bahan bakar kapal, solar, dan minyak mentah.

Perusahaan yang berdiri pada 1963 itu kini dalam likuidasi wajib.

Baca selengkapnya mengenai OK Lim bangkrut.

2. Kronologi Pesawat Jeju Air Jatuh di Korsel, Diduga karena Tabrakan dengan Burung

Setidaknya 28 orang tewas dan sejumlah penumpang lainnya cedera setelah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang jatuh di Bandara International Musan, Muan, Korea Selatan.

Otoritas Penerbangan Korea Selatan menduga pesawat Jeju Air jatuh karena roda pesawat yang tidak berfungsi akibat bertabrakan dengan burung.

Mengutip Yonhap, Kecelakaan pesawat rute Bangkok-Muan ini terjadi pada pukul 9:07 pagi waktu setempat. Pesawat keluar dari landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan pagar bandara. Kecelakaan itu merusak pesawat secara signifikan dan mengakibatkan kebakaran.

Sebanyak 181 orang, termasuk enam awak pesawat, berada di dalam pesawat yang kembali dari Bangkok. Sebagian besar penumpang adalah warga negara Korea, kecuali dua warga negara Thailand.

Baca selengkapnya kronologi kecelakaan pesawat Jeju Air.

3. Hasil Investigasi Awal: Azerbaijan Airlines Jatuh karena Rudal Pantsir-S Rusia

Media Azerbaijan, AnewZ melaporkan bahwa hasil penyelidikan awal menyimpulkan pesawat Azerbaijan Airlines jatuh terkena pecahan rudal darat ke udara dari sistem pertahanan Pantsir-S Rusia.

Pantsir-S adalah rudal jarak pendek yang dikombinasikan untuk penggunaan jarak menengah darat ke udara.

Alutsista ini diproduksi oleh KBP Tula, Rusia. Namun situs berita pro-pemerintah lainnya yakni Caliber, mengutip sumber di pemerintahan yang mengatakan tidak seorangpun mengklaim pesawat Azerbaijan Airlines diserang secara sengaja.

“Akan tetapi, Azerbaijan mengharapkan permintaan maaf dari Rusia,” kata sumber Caliber dikutip dari BBC News, Sabtu (28/12).

Baca selengkapnya hasil investigasi Azerbaijan Airlines.

4. Daftar 5 Kecelakaan Pesawat Sepanjang 2024: Jeju Air Telan Korban Terbanyak

Dua kecelakaan pesawat terjadi dalam pekan ini, menjelang penutupan tahun 2024. Kecelakaan yang dialami pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12) di Bandara Internasional Musan di Muan, Korea Selatan menelan korban paling banyak sejauh ini.

Pihak berwenang mengonfirmasi 122 korban meninggal akibat kecelakaan. Petugas tersebut menjelaskan, pesawat itu hampir hancur total, dan sulit untuk mengidentifikasi korban tewas. "Kami sedang dalam proses evakuasi jenazah, yang akan memakan waktu," kata pejabat itu.

Selain kecelakaan Jeju Air, empat kecelakaan pesawat lainnya juga terjadi pada tahun 2024, yang melibatkan Japan Airlines, Alaska Airlines, Singapore Airlines, dan Azerbaijan Airlines.

Baca selengkapnya daftar 5 kecelakaan pesawat sepanjang 2024.

5. PPN Indonesia 2025 Tertinggi se-ASEAN, Kenaikan Gaji Jauh di Bawah Malaysia

PPN Indonesia pada 2025 akan menjadi 12%, tertinggi di ASEAN, dan upah minimum Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia.

Malaysia memiliki upah minimum tertinggi di ASEAN, yaitu 1.500 ringgit, sementara Indonesia memiliki kisaran upah minimum Rp 2,036 juta Rp 5,067 juta.

Kenaikan upah minimum di ASEAN pada 2025 diproyeksikan mencapai 6,5% di Indonesia, 13,3% di Malaysia, dan 6,7% di Vietnam.

Baca selengkapnya PPN Indonesia tertinggi di ASEAN.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...