Kejagung Berpotensi Periksa Ahok Lagi dalam Kasus Korupsi Pertamina

Ade Rosman
13 Maret 2025, 19:41
Ahok
Katadata/Fauza Syahputra
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purmana alias Ahok menjawab keterangan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (13/3/2025). Pada pemeriksaan yang berlangsung selama delapan jam tersebut Ahok dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.

Ringkasan

  • Perusahaan Cina, Weichai Power, memperkenalkan mesin diesel dengan efisiensi panas tertinggi di dunia yaitu 53 persen, yang dapat menghemat 14 persen nilai keekonomian.
  • Mesin diesel ini dapat menghemat bahan bakar hingga 31 juta ton per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 97 juta ton.
  • Sertifikat pengujian dari TÜV SUD dan CATARC menunjukkan mesin ini telah lolos uji profesional dan berpotensi besar untuk memperluas pasar kendaraan ramah lingkungan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung akan kembali memeriksa mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebelumnya, Ahok telah menjalani pemeriksaan selama delapan jam pada Kamis (13/3). Ia diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, sub-holding dan kontraktor kontrak kerja sama pada 2018-2023.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menyatakan bahwa dalam pemeriksaan hari ini, Ahok membawa dokumen dalam bentuk softcopy. Ia menambahkan, penyidik masih perlu mendapatkan data tambahan dari Pertamina berdasarkan kesaksian Ahok.

"Penyidik pada waktunya nanti juga tentu akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap yang bersangkutan ketika dokumen-dokumen seperti yang dijelaskan saksi ke penyidik telah diperoleh," ujar Harli di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (13/3).

Menurut Harli, dokumen yang dibutuhkan penyidik antara lain notulensi rapat direksi atau komisaris yang berkaitan dengan tata kelola minyak mentah.

Data Penyidik Kejagung Lebih Lengkap

Sementara itu, Ahok mengungkapkan bahwa data yang dimiliki penyidik jauh lebih lengkap dibandingkan dengan yang ia ketahui. "Ibaratnya saya tahu cuma sekaki, dia (penyidik) sudah tahu sekepala," kata Ahok.

Ahok mengaku terkejut dengan informasi yang telah dikumpulkan tim penyidik, terutama karena kasus yang sedang diselidiki melibatkan anak perusahaan Pertamina. "Selama saya di sana, kita enggak tahu tuh, ternyata di bawah ada apa. Kita enggak tahu," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan