Gibran Respons Usulan Gerbong Khusus Perokok: Ruang Laktasi Lebih Prioritas

Ameidyo Daud Nasution
24 Agustus 2025, 16:11
gibran, kereta, rokok
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/app/rwa.
Wapres Gibran Rakabuming Raka (kiri) mengikuti Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merespons usulan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang meminta ada gerbong khusus untuk merokok. Gibran menilai keberadaan ruang laktasi untuk ibu menyusui lebih diprioritaskan untuk kereta jarak jauh.

Gibran mengatakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) lebih baik memprioritaskan ruangan untuk memudahkan ibu hamil, ibu menyusui, lansia, hingga difabel. Itu jika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu memiliki ruang finansial berlebih.

"Misalnya ada ruang laktasi di gerbongnya, mungkin toiletnya, kamar mandinya bisa dilebarkan sehingga ibu-ibu bisa mengganti popok bayi dengan lebih nyaman. Saya kira itu lebih prioritas," kata Gibran di Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (24/8).

Gibran juga mengatakan dirinya menghormati usulan Anggota DPR tersebut. Meski demikian, ia mengatakan bahwa perumusan kebijakan perlu menimbang skala prioritas masyarakat.

"Saya mohon maaf kepada bapak, ibu anggota dewan yang terhormat, masukannya tetap kami tampung. Tapi ada hal-hal lain yang lebih prioritas," kata putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu.

Sebelumnya Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan mengusulkan PT KAI menyiapkan gerbong khusus untuk merokok, terutama untuk kereta jarak jauh. Menurutnya, hal itu akan bermanfaat menguntungkan dari sisi bisnis.

Usulan itu disampaikan Nasim saat rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin di Gedung DPR RI, Senayan, pada Rabu (20/8). Ia menyebut, usulan tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat.

"Ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang bosan, karena jarak tempuh perjalanan yang bisa sampai berjam-jam. Di bus saja ada tempat merokoknya. Di kereta seharusnya juga bisa," kata Nasim.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...