Prasasti Beri Saran Kopdes Merah Putih Tiru Jepang-Jerman Agar Bisa Pacu Ekonomi
Prasasti Center for Policy Studies menilai Program Koperasi Desa (Kopdes) dan Koperasi Kelurahan (Kopkel) Merah Putih sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi berbasis komunitas.
Program ini dianggap menjadi penggerak ekosistem ekonomi lokal yang diharapkan mampu memperpendek rantai pasok, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa serta kelurahan.
Dalam laporan berjudul Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran yang dirilis pada Senin (20/10), Prasasti memproyeksikan fungsi Kopdes Merah Putih akan menampung unit usaha, seperti gerai sembako, apotek desa, gerai simpan pinjam, cold storage, hingga logistik distribusi.
Keberadaan koperasi tersebut diharapkan mampu membangun ekonomi rakyat yang lebih efisien dan berdaya saing, sekaligus memperkuat ketahanan pangan serta daya beli masyarakat.
Namun, Prasasti mengingatkan pemerintah agar tidak melaksanakan program ini secara tergesa-gesa. Lembaga riset tersebut menilai, pemerintah perlu meniru praktik terbaik dari negara lain yang lebih dulu dapat membangun jaringan koperasi modern berskala nasional.
Negara-negara tersebut umumnya berhasil karena mampu membangun integrasi logistik yang kuat, menyediakan pendanaan yang berkelanjutan, dan menjaga konsistensi regulasi yang mendukung pertumbuhan koperasi secara sehat dan kompetitif.
Contoh yang disampaikan oleh Prasasti yakni koperasi ritel Rewe Group di Jerman serta Japan Agricultural Cooperative dan Zen-Noh dari Jepang.
Dalam penjelasannya, Prasasti menyebut Rewe Group bisa mengadakan barang dengan jumlah besar, punya basis anggota yang kuat serta portofolio toko beragam dengan kedekatan local. Koperasi di Jerman ini juga disebut punya standar mutu yang tinggi.
Sedangkan, Japan Agricultural Cooperatives memiliki jaringan nasional terintegrasi dari desa ke pusat. Koperasi ini juga memiliki jaringan yang terintegrasi hingga ekspor.
Adapun, Zen-Noh memiliki skala pengadaan dengan standar mutu terpusat. Koperasi ini juga memiliki infrastruktur logistic yang kuat sehingga mampu memperluas akses pasar dari domestik hingga internasional.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menginstruksikan agar Kopdes dan Kopkel Merah Putih agar memiliki gudang yang berfungsi menyimpan hasil panen atau tangkapan nelayan. Gudang-gudang tertentu akan dilengkapi pendingin untuk menjaga kualitas hasil tani dan hasil tangkapan ikan agar tidak cepat busuk.
Hal ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat desa untuk mengakses sembako dengan harga terjangkau sekaligus mendapatkan layanan keuangan dekat domisili. Lebih jauh, Kopdes dan Kopkel akan menjadi distributor tunggal untuk berbagai komoditas bersubsidi.
Barang yang bakal didistribusikan oleh Kopdes seperti LPG 3 kg, pupuk bersubsidi hingga sembako murah. Prabowo mengatakan setiap koperasi juga akan dilengkapi dengan dua unit kendaraan yang terdiri dari satu truk dan satu mobil pikap.
