Redam Lonjakan Harga, Produksi Cabai Ditarget Naik 7% per Tahun
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi komoditas hortikultura dapat meningkat hingga 7% setiap tahun. Kenaikan produksi tersebut antara lain menyasar sejumlah komoditas hortikultura unggulan, seperti cabai dan bawang merah.
Cabai dan bawang merah merupakan komdoitas yang rentan mengalami kenaikan harga, khususnya jika terjadi gangguan cuaca atau pasokan. Alhasil, naiknya harga bahan pangan ini pun tak jarang mempengaruhi daya beli dan menyebabkan inflasi.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, target kenaikan produksi 7% itu diharapkan terjadi secara berkesinambungan hingga 2024. Pihaknya telah memiliki sejumlah strategi untuk meningkatkan produksi kedua komoditas tersebut.
(Baca: Inflasi Februari Akan Disumbang Kenaikan Harga Cabai dan Rokok)
Salah satunya, dengan mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pengembangan kawasan tanaman hortikultura.
"Jadi daerah yang sama sekali tidak bisa memenuhi kebutuhan cabai dan bawang merah akan kami prioritaskan pendanaannya dari APBN," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (10/2).
Selain itu, Kementan juga akan mendorong petani untuk mengoptimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hortikultura sebesarRp 6,39 triliun. Selanjutnya, pemerintah juga mendorong penyediaan benih unggul, penerapan teknologi budi daya ramah lingkungan, dukungan pengairan dan alat mesin pertanian, penyediaan informasi iklim, dan penguatan sumber daya manusia melalui kostra tani.
Pada 2019, produksi cabai besar mencapai 1,27 juta ton. Pada tahun ini, produksi cabai besar tersebut ditargetkan menjadi 1,35 juta ton. Produksi tersebut diharapkan terus meningkat hingga mencapai 1,77 juta ton pada 2024.
Dengan begitu diharapkan produksi dan luas tanaman terus meningkat. Kementan mencatat, pada 2019, luas panen cabai besar mencapai 144.391 hektare dengan tingkat produktivitas mencapai 8,77 ton per hektare. Lahan tersebut terletak di 33 provinsi dan 225 kabupaten/kota.
(Baca: Harga Cabai Tembus Rp 100 ribu/kg di DKI, Pemerintah Tambah Pasokan)
Untuk cabai rawit, produksinya tercatat sebesar 1,37 juta ton pada 2019. Tahun ini, produksi cabai jenis tersebut diharapkan naik menjadi 1,47 juta ton. Peningkatan produksi ditargetkan berlangsung hingga 2024 menjadi1,92 juta ton.
Luas panen cabai rawit pada tahun lalu tercatat mencapai 177.581 hektare dengan tingkat produktivitas 7,8 ton/hektare. Lahan tersebut terbagi di 33 provinsi dan 219 kabupaten.
Sedangkan, produksi bawang merah sebesar 1,52 juta ton pada 2019. Produksi tersebut diharapkan meningkat 1,66 juta ton pada 2020 lalu menjadi 2,13 juta ton pada 2024.
Lahan panen bawang merah pada 2019 mencapai 157.808 hektare dengan tingkat produktivitas 9,62 ton/hektare. Lahan tersebut berada di 33 provinsi dan 175 kabupaten.