Lelang Dibuka, Swasta Segera Operasikan Tujuh Rute Tol Laut Baru
Kementerian Perhubungan menargetkan perusahaan swasta segera mengoperasikan tujuh rute tol laut baru pada pertengahan Maret mendatang. Penawaran lelang jalur baru tersebut mulai dibuka pada pekan ini. Proses memasukkan penawaran setidaknya memakan waktu sepekan.
Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Dwi Budi, apabila banyak peminat dan lelang lancar, pemenang dapat ditentukan awal Maret. Walau tidak menyebut detail ketujuh rutenya, Dwi menyatakan sebagian kapal-kapal di jalur tol laut baru ini akan bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Papua. “Kalau banyak perusahaan yang mendaftar akan semakin cepat,” kata Dwi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (21/2).
Berbeda dengan program tol laut sebelumnya dengan tersedianya subsidi bagi kapal operator, kali ini pemerintah hanya menitipkan kontainer kepada perusahaan pelayaran swasta. Kementerian cuma memberikan subsidi terhadap tarif kontainer, tidak mendanai operasional kapal secara penuh. Sebab, perusahaan pelayaran swasta ini telah bergerak di rute tersebut seperti perjalanan ke Merauke.
Ketujuh rute tol laut swasta ini merupakan bagian dari 15 jalur tol laut teranyar tahun ini. Sedangkan delapan lainnya merupakan penugasan kepada PT. Pelni dan PT. ASDP Indonesia Ferry. Enam rute Pelni telah berjalan. Adapun dua yang dipegang ASDP belum berjalan. “Kami akan koordinasi dengan mereka apakah sanggup (melanjutkan),” kata dia. (Lihat pula: Pemerintah Bakal Tetapkan Batas Atas Tarif Angkut Kontainer).
Semula, hingga awal tahun lalu jumlah jalur pelayaran ini baru enam trayek yang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia. Setelah terhubung, Presiden Joko Widodo berharap tidak ada lagi kelangkaan barang, seperti bahan pokok makanan, bahan bakar minyak (BBM), dan kelangkaan semen. “Kita berharap, dengan tol laut, harga barang menjadi lebih murah di seluruh tanah air,” kata Presiden ketika itu.
Jumlah rute lalu diperbanyak menjadi 13 rute. Dan pada akhir tahuh kemarin kembali ditambah menjadi 15 trayek. Hingga akhir 2017, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengumumkan program tol laut berhasil menurunkan harga bahan pokok hingga 20 persen.
Selain didorong oleh beroperasinya sebagian rute tol laut, keberhasilan tersebut juga dipicu oleh program jembatan udara untuk mengakses barang ke wilayah terpencil di Papua menggunakan pesawat terbang. Menurut Sugihardjo, program tersebut telah dimulai di tiga bandara yakni Timika, Wamena, dan Dekai yang berperan sebagai pengumpan arus utama barang. “Masing-masing bandara ada empat rute, jadi total 12 rute,” katanya.
- Rute 1: Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Wanci-Tanjung Perak.
- Rute 2: Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak.
- Rute 3: Tanjung Perak-Calabai (Dompu)-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Sabu-Rote-Lewoleba-Larantuka-Maumere-Calabai (Dompu)-Tanjung Perak.
- Rute 4: Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari-Bau Bau-Tanjung Perak.
- Rute 5: Makassar-Tahuna-Lirung-Tahuna-Makassar.
- Rute 6: Tanjung Priok-Natuna-Tanjung Priok.
- Rute 7: Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Enggano-Tanjung Priok.
- Rute 8: Tanjung Perak-Belang Belang-207-Sangatta-P Sebatik-Tanjung Perak.
- Rute 9: Tanjung Perak-Kisar (Wonreli)-Namrole-Kisar (Wonreli)-Tanjung Perak.
- Rute 10: Makassar-Tidore-Tobelo-Morotai-Maba-Pulau Gebe-Maba-Morotai-Tobelo-Tidore-Makassar.
- Rute 11: Tanjung Perak-Dobo-Merauke-Dobo-Tanjung Perak.
- Rute 12: Makassar-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Serui-Nabire-Wasior-Makassar.
- Rute 13: Tanjung Perak-Fakfak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fakfak-Tanjung Perak.