Perlahan Tinggalkan Tiongkok, Samsung Tutup Pabrik TV
Produsen elektronik Korea Selatan, Samsung Electronics perlahan-lahan terlihat mulai meninggalkan bisnis mereka di Negeri Panda. Terbaru, Samsung bakal menutup pabrik televisi di Tiongkok pada November 2020 untuk meningkatkan efisiensi di rantai pasoknya.
Pabrik di Tianjin merupakan satu-satunya basis produksi televisi Samsung Electronics di negara tersebut. Fasilitas produksi ini mempekerjakan 300 orang.
"Keputusan ini merupakan upaya lanjutan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi di basis produksi," kata Juru Bicara Samsung dalam pernyataannya dikutip dari Reuters.
Perusahaan telah menutup sejumlah pabriknya di Tiongkok selama beberapa tahun terakhir. Samsung telah menutup pabrik smartphone di Tianjin pada 2018 dan pabrik Huizhou pada 2019. Lalu pabrik chip di Xian dan pabrik peralatan rumah tangga di Suzhou.
Pekan lalu Samsung juga menyebut telah melepas sebagian besar saham di unit produksi LCD di Suzhou ke unit Teknologi Optoelektronik TCL Technology Group Corp.
Jajaran Pabrik yang Tutup
Pada awal Agustus 2020, perusahaan menyatakan menghentikan operasi pabrik komputer terakhirnya di Tiongkok. Perusahaan bakal mengalihkan produksi dari Negeri Panda ke negara lainnya seiring meningkatnya biaya tenaga kerja, perang dagang hingga dampak lanjutan Covid-19.
Penutupan pabrik Samsung Electronics Suzhou Computer akan berdampak terhadap separuh dari 1.700 pekerja pabrik, mengutip laporan South China Morning Post.
Pada 2012, pabrik tersebut mengekspor senilai US$ 4,3 miliar, namun turun menjadi US$ 1 miliar pada 2018. Juru bicara Samsung menolak berkomentar terkait pengiriman pabrik dan detail karyawan terdampak.
"Tiongkok tetap menjadi pasar yang penting bagi Samsung. Kami akan terus menyediakan produk dan layanan superior bagi konsumen," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan bulan lalu.
Sedangkan kantor berita Yonhap melaporkan, Suzhou Samsung Electronics Computer Co akan menghentikan produksi PC (personal computer) lantaran akan fokus pada penelitian dan pengembangan (R&D).
Penutupan pabrik PC merupakan bagian dari upaya perseroan untuk meningkatkan efisiensi di basis produksi di seluruh dunia. Perusahaan juga mulai menyiapkan langkah antisipasi di tengah ketatnya persaingan industri.
Relokasi Pabik ke Indonesia
Marakya kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok telah membuat sejumlah perusahaan memilih hengkang dari negara tersebut. Indonesia ikut dilirik sebagai sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara untuk berinvestasi.
Tercatat ada tujuh perusahaan global berencana merelokasi pabriknya ke tanah air. Total investasi ketujuh perusahaan tersebut diperkirakan mencapai US$ 850 juta atau Rp 12,2 triliun dengan kurs Rp 14.400/per dolar AS. Relokasi ini berpotensi membuka 30 ribu lapangan pekerjaan.
Sebanyak lima dari tujuh perusahaan merelokasi pabriknya dari Tiongkok, seperti Panasonic dan Kenda Tire. Sisanya, LG Electronics yang berpindah dari Korea Selatan serta Denso dari Jepang juga memastikan untuk beralih ke Indonesia.
Korporasi global menilai murahnya tarif produk impor Indonesia ke Amerika Serikat mendorong rencana relokasi pabrik ke Indonesia. Selain itu, Indonesia dianggap memiliki posisi yang strategis, baik dari segi kondisi pasar serta biaya pabrik dan tenaga kerja.