Strategi Artotel dan Pengelola Hotel Mengerek Okupansi saat Pandemi

Image title
Oleh Ekarina
17 September 2020, 07:00
Artotel group, Halodoc, Perhotelan, Okupansi, Pariwisata, Kesehatan, Startup, Bisnis, Pandemi Corona, Covid-19.
Artotel Group / Youtube
Ilustrasi Hotel Artotel. Perusahaan jaringan hotel Artotel Grup bekerja sama dengan Halodoc tingka edukasi staf protokol kesehatan.

Dia berharap, upaya ini bisa berdampak besar terhadap pengendalian laju penyakit. Dia pun mengingatkan masyarakat tak lengkah terhadap penyebaran virus yang dapat menyebabkan pandemi berlangsung lebih lama.

Persiapan Startup Akomodasi Hotel

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat, tingkat hunian kamar hotel klasifikasi bintang di Indonesia naik 8,37 poin menjadi 28,07% pada Juli 2020. 

Kondisi ini membuat startup jaringan hotel seperti OYO dan RedDoorz menyiapkan fitur khusus untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan saat pandemi corona.

OYO meluncurkan fitur check-in tanpa sentuhan. Pengguna atau tamu dapat melakukan check-in tanpa harus berinteraksi langsung dengan staf hotel. Country Head OYO Hotels & Homes Indonesia Eko Bramantyo mengatakan, fitur tersebut bertujuan memberi rasa aman kepada para tamu yang menginap di tengah pandemi Covid-19.

Harapannya, permintaan pemesanan dan okupansi hotel OYO pun terus meningkat. "Dalam proses pemulihan di industri ini, menjaga kepercayaan dan keamanan para tamu menjadi kunci," kata Eko dikutip dari siaran pers, Senin (7/9).

Tamu akan menerima tautan melalui SMS, WhatsApp, atau banner contactless check-in di dalam aplikasi OYO saat memesan kamar hotel. Untuk proses verifikasi, tamu cukup mengisi ID pemesanan, tanggal check-in, data diri setiap tamu yang datang, serta foto KTP.

Setelah itu, tamu dapat mencari tanda 'Online Check-in' pada pemesanan. Ketika sampai di hotel, tamu dapat menunjukkan ID fisik mereka untuk diverifikasi secara digital melalui aplikasi oleh petugas resepsionis. Fitur itu merupakan tindak lanjut dari inisiatif perusahaan yakni Sanitized Stay. 

"Seiring dengan meningkatnya permintaan, OYO terus berupaya memastikan bahwa kami bersama mitra hotel menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan secara ketat di setiap properti," ujarnya.

Startup hotel lainnya, RedDoorz bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) meluncurkan program sertifikasi 'HygienePass' bagi para mitra. Ini untuk memberikan standardisasi higienis dan kebersihan hotel.

Pendiri sekaligus CEO RedDoorz Amit Saberwal mengatakan, 1.400 mitra di Indonesia menjalani audit komprehensif untuk mendapatkan program sertifikasi tersebut.

"Sertifikasi juga akan terbuka untuk diadopsi oleh setiap bisnis hotel yang ingin memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang baru,” katanya, dikutip dari siaran pers.

Persyaratan untuk mendapatkan sertifikat yakni setiap hotel secara rutin menerapkan beberapa tindakan kebersihan dan higienis setiap hari. Ini meliputi pemeriksaan suhu tubuh karyawan dan tamu, menerapkan metodologi pembersihan khusus, dan menyediakan produk anti-bakteri.

 Reporter/Penyumbang Bahan: Agatha Lintang (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...