Cerita Kepala BKPM Berhadapan dengan ‘Hantu’ Penghambat Investasi RI

Dimas Jarot Bayu
3 Februari 2020, 13:30
Cerita Kepala BKPM Berhadapan dengan ‘Hantu’ Penghambat Investasi RI
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku tidak mudah meningkatkan investasi di Indonesia. Alasannya, Bahlil harus berhadapan dengan para pebisnis yang menjadi makelar, yang ia sebut sebagai 'hantu'.

Apalagi, para 'hantu' tersebut merupakan koleganya dulu. "Jujur saja tidak gampang. Saya harus berhadapan dengan teman-teman. Mereka masih jadi 'hantu'," kata Bahlil dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (3/2).

Advertisement

Meski demikian, Bahlil optimistis bisa menyelesaikan persoalan tersebut. Sebab, Bahlil mengaku pernah menjadi 'hantu' sebelum menjabat Kepala BKPM.

Dengan pengalamannya tersebut, Bahlil mengetahui bagaimana strategi para 'hantu' mempersulit investasi masuk ke Indonesia. "Sebagai mantan pemain di lapangan, masa kita dibohongi oleh mereka, kan jadi lucu," kata dia.

Hanya saja, Bahlil tidak memerinci cara kerja para ‘hantu’ menghambat investasi masuk Indonesia. (Baca: Virus Corona Potensial Berdampak ke Pariwisata dan Investasi Indonesia)

Bahlil lantas mencontohkan keberhasilannya menghadapi para 'hantu' ketika menyelesaikan persoalan tumpang tindih lahan untuk investasi Lotte Chemical di Cilegon, Banten senilai US$ 4,2 miliar. Dia mengklaim bisa menyelesaikan masalah itu hanya tiga bulan setelah menjabat.

Padahal, persoalan tersebut berlangsung selama tiga tahun. "Tiga tahun lebih itu seharusnya mampu melahirkan produk substitusi impor," kata Bahlil.

Dia meminta koleganya yang masih menjadi 'hantu' untuk berhenti. Bahlil menilai sudah cukup para 'hantu' itu membuat dosa dengan menghambat investasi masuk ke Indonesia. 

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement