Menkeu AS: Omicron Bisa Memperlambat Pertumbuhan Ekonomi Global

Desy Setyowati
3 Desember 2021, 08:04
omicron, virus corona, covid-19, amerika, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/WSJ/dj
Bendera Amerika Serikat diterpa angin kencang di tepi pantai, ketika Badai Tropis Fay diperkirakan menyapu seluruh wilayah timur laut Amerika Serikat yang padat penduduk, di bagian Rockaways dari wilayah Queens, New York, Amerika Serikat, Jumat (10/7/2020).

Virus corona Omicron menyebar di lebih dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, Covid-19 varian baru ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Sebab, varian Omicron dapat memperburuk masalah rantai pasokan dan menekan permintaan. “Semoga bukan sesuatu yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan," kata Yellen dalam konferensi Reuters Next dikutip dari Reuters, Kamis malam (2/12).

Ia mengatakan, virus corona varian Delta menyebabkan perlambatan ekonomi AS yang parah. Kini, Omicron muncul di Amerika.

"Ada banyak ketidakpastian, tetapi itu bisa menyebabkan masalah yang signifikan. Kami masih mengevaluasi itu,” ujar Yellen.

Yellen mengatakan, jenis baru virus corona itu dapat memperburuk masalah rantai pasokan dan meningkatkan inflasi. Namun, juga bisa menekan permintaan dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat, yang akan mengurangi beberapa tekanan inflasi.

Mantan gubernur The Fed itu juga mengatakan bahwa dia siap untuk menghentikan kata "sementara" guna menggambarkan keadaan inflasi saat ini yang mengganggu pemulihan AS dari pandemi Covid-19.

"Saya siap untuk menghentikan kata sementara. Saya setuju bahwa itu bukan deskripsi yang tepat tentang apa yang sedang kami hadapi," kata Yellen.

Sedangkan Gubernur The Fed Jerome Powell sempat menyampaikan, inflasi tinggi di AS hanya bersifat sementara. Walaupun ia kemudian mengatakan bahwa kata ini memiliki arti berbeda bagi setiap orang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...