Kasus Corona Meroket, Pabrik APD dan Masker Medis Malah Setop Produksi

Andi M. Arief
21 Februari 2022, 09:00
masker medis, apd, virus corona, corona, covid-19
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan masker medis di PT Multi One Plus, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020).

Kasus harian virus corona di Indonesia melonjak di tengah menyebarnya varian Omicron. Namun sebagian produsen masker, alat pelindung diri (APD), dan jubah medis justru menghentikan produksi tahun ini.

Hal itu karena pasokan masker, APD, dan jubah medis melimpah. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, produksi APD medis mencapai 108.226 ton atau 432,9 juta setel tahun lalu.

Sedangkan total kebutuhan domestik hanya 3.721 ton atau 14,88 juta setel. Selain itu, permintaan ekspor hanya 314,9 ton.

Dengan demikian, Indonesia surplus produksi APD medis 104.189 ton atau sekitar 416,75 juta setel tahun lalu. 

“Mereka menghentikan sementara produksinya karena permintaan sudah sangat terbatas, stok menumpuk, dan ekspor sangat ketat pasarnya," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh kepada Katadata.co.id, Senin (21/2).

Masker medis yang ditumpuk di gudang mencapai 4,45 miliar lembar atau 14.254 ton. Ini terjadi karena produksinya mencapai 4,63 miliar lembar tahun lalu, sementara kebutuhan dalam negeri hanya 176,59 juta.

Kemudian, jubah medis yang ditumpuk di gudang 221,35 juta setel atau 44.270 ton. Ini karena produksinya mencapai 228,85 juta, sementara permintaan dalam negeri dan ekspor masing-masing hanya 7,49 juta dan 8,4 juta.

Meski begitu, neraca perdagangan APD dan masker medis berada di zona merah. Penyebab utamanya yakni importasi Masker N95, serta bahan baku APD dan masker medis yaitu kain spunbond dan meltbond

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...