Fintech Urun Dana Bizhare Target Biayai 200 UMKM Tahun Depan
Perusahaan teknologi finansial urun dana (fintech equity crowdfunding) Bizhare menargetkan dapat membiayai 200 bisnis baru tahun depan. Untuk mencapai target tersebut, startup ini bakal berfokus mendigitalkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Seja beroperasi penuh pada Mei 2018, Bizhare telah memberikan pembiayaan kepada 23 bisnis. Sebanyak 40% di antaranya bergerak di bidang kuliner atau food and beverage (F&B).
Rata-rata bisnis yang didanai melalui Bizhare merupakan waralaba. Selain kuliner, bisnis yang dibiayai bergerak di bidang jasa dan retail seperti pangkas rambut, penatu, minimarket hingga aksesoris.
Tahun depan, perusahaan optimistis bisa memberikan pembiayaan untuk 200 bisnis baru. "Untuk memperbanyak dan mempercepat pergerakan, karena kami juga sudah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Pendiri sekaligus CEO Bizhare Heinrich Vincent di Jakarta, hari ini (17/12).
(Baca: Startup Bizhare Bantu UMKM Cari Pendanaan Tanpa IPO)
Untuk mencapai target tersebut, Bizhare bakal mendigitalkan UMKM tahun depan. Sebab, menurut Heinrich, UMKM yang didanai melalui Bizhare terkendala laporan keuangan yang belum baik. Alhasil, investor enggan membiayai bisnis tersebut.
Digitalisasi itu akan meliputi perbaikan sistem pembayaran di UMKM menggunakan aplikasi sistem kasir (Point of Sale/POS) hingga penyediaan perangkat lunak (software) laporan keuangan. "Kami ingin UMKM lebih go digital," kata Heinrich.
Tahun ini, Bizhare telah menyalurkan pembiayaan melalui crowdfunding senilai Rp 46 miliar. Tahun depan, perusahaan menargetkan nilai penggalangan dana yang disalurkan naik lima kali lipat.
(Baca: Fintech Urun Dana Asal Yogyakarta Jadi yang Pertama Dapat Izin OJK)
Sejak berdiri pada 2017, Bizhare sudah menggaet 32 ribu investor. Deviden yang dibagikan mencapai Rp 811 juta. Perusahaan juga mendapat izin dari OJK pada November lalu.
Perusahaan rintisan itu juga ingin mencari pendanaan seri A tahun depan. “Prosesnya masih berlangsung. Kemungkinan pertengahan tahun depan sudah mulai pendanaan," kata Heinrich.
Tahun ini, Bizhare mendapatkan sokongan pendanaan dari Digitaraya, ekosistem Young on Top dan GK Plug and Pla Indonesia.
Bizhare juga berencana merambah lebih banyak lagi sektor bisnis yang akan didanai, seperti properti. Sebab, banyak pebisnis yang mengajukan pendanaan melalui Bizhare namun terkendala aset properti yang masih sewa. Selain itu, menurutnya potensi bisnis properti menggiurkan.
(Baca: Pelaku Fintech Minta OJK Tak Batasi Pendanaan Equity Crowdfunding)