Google Rilis Fitur untuk Hindari Penipuan Lewat Telepon
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) Google meluncurkan fitur panggilan terverifikasi (verified calls) pada aplikasi Google Phone. Fitur ini diklaim dapat meminimalkan panggilan spam atau upaya penipuan.
Panggilan dari entitas bisnis atau korporasi akan masuk ke server virified calls dari Google terlebih dahulu. Lalu, Google memberikan informasi berupa kontak perusahaan, logo, dan alasan menghubungi pengguna.
Contoh alasannya yakni penjadwalan koneksi internet atau untuk memberi tahu pengguna ponsel bahwa pengiriman makanan pengguna telah tiba. Dengan begitu, pengguna dapat mengetahui panggilan resmi dan yang spam.
"Jadi, ketika panggilan dari korporasi masuk ponsel Android Anda, Google membandingkan informasi dari telepon itu dengan yang dikirim aplikasi (Google Phone)," dikutip dari Phonearena, Minggu (28/6). Bila informasi antara panggilan dan aplikasi cocok, layar ponsel akan menampilkan 'verified calls'.
Beberapa menit setelahnya, informasi tentang panggilan, nomor ponsel, logo, dan alasannya akan dihapus dari server Google. (Baca: Carrefour Gandeng Google Rilis Layanan Belanja Berbasis Suara)
Untuk bisa menggunakan layanan itu, pengguna harus memiliki aplikasi Google Phone. Lalu, menghubungkan nomor ponsel dengan akun Google pengguna.
Kemudian, masuk pengaturan untuk menghidupkan fitur verified calls secara default. Namun, entitas bisnis atau korporasi pun harus mengirim informasi sebagai penelepon terverifikasi ke Google supaya fitur tersebut dapat digunakan.
Fitur di aplikasi Google Phone itu baru diuji coba di Brasil. "Kami sedang menguji coba fitur di aplikasi Phone yang memverifikasi panggilan dari bisnis," kata Google dikutip dari The Verge.
(Baca: Google Akhirnya Membayar Konten Berita di Australia, Brasil, Jerman)
Google mengatakan, fitur itu bisa membantu pengguna memahami identitas sebenarnya dari bisnis yang menelepon. Selain itu, untuk mengetahui suatu panggilan layak atau tidak dijawab.
Fitur itu juga bisa menjadi cara lain untuk membantu pengguna menghilangkan panggilan pemasaran dan spam lainnya. (Baca: 6 Sebab Google, Amazon, Microsoft, Alibaba Incar Pasar Pusat Data RI)