Transaksi Naik saat Pandemi, Fintech Cashlez Isyaratkan Investasi Baru
Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran, Cashlez mencatatkan pertumbuhan transaksi 50% secara tahunan selama semester I. Perseroan menyampaikan adanya investor strategis asing yang tertarik untuk masuk.
Presiden Direktur Cashlez Tee Teddy Setiawan tidak memerinci nama maupun asal investor yang menyatakan minatnya. Saat ini, perusahaan menjajaki pendanaan dan kemungkinan partisipasi dalam aksi korporasi selanjutnya.
“Kami selesai menandatangani perjanjian kerahasiaan bersama. Proses selanjutnya, due diligence. Setelah ada kesepakatan, akan kami umumkan,” kata Teddy dikutip dari siaran pers, Jumat (9/10).
Ia menyampaikan, volume penjualan di platform melonjak 91% secara tahunan. Jumlah pengguna juga meningkat 33% per September.
“Di tengah tantangan pandemi corona, perseroan terus berinovasi dan penyesuaian dari sisi produk dan layanan untuk memperkuat posisinya sebagai penyedia jasa pembayaran,” kata dia.
Dengan peningkatan tersebut, harga saham Cashlez rerata menguat 70% lebih per September dibandingkan saat penawaran perdana (IPO) pada Mei lalu.
Perseroan juga berfokus menggaet mitra selama pandemi virus corona. Perusahaan yang diajak bekerja sama strategis yakni Fabelio, Artajasa, Bank Commonwealth, ShopeePay, Post, dan Vospay.