Bidik Startup di 6 Sektor, Telkom Siapkan Rp 2 M dan Program Inkubasi
Telekomunikasi Indonesia (Telkom) kembali menggelar program inkubasi startup, Indigo Creative Nation. Badan usaha milik negara (BUMN) ini pun menyiapkan dana Rp 2 miliar untuk menyasar perusahaan rintisan di enam sektor yang dinilai prospektif saat pandemi corona.
Keenam kategori itu yakni kesehatan (healthtech), pendidikan (edutech), logistik, pertanian (agritech), wisata, dan teknologi finansial (fintech). “Sektor ini kami pandang punya potensi besar saat pandemi," kata Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid saat konferensi pers mengenai Program Indigo Batch 2, Rabu (21/10).
Sektor kesehatan misalnya, transaksinya meningkat saat pandemi Covid-19. Lalu, layanan logistik diperlukan karena masyarakat diimbau untuk beraktivitas di rumah.
Kemudian jasa teknologi pertanian dibutuhkan untuk menjaga pasokan pangan. "Area-area itu menjadi sumber pertumbuhan yang baik," ujar Fajrin.
Perusahaan akan memberikan pendanaan yang berfokus pada pertumbuhan dan tahap awal pengembangan startup. Selain itu, startup yang berhasil berpeluang mengikuti program pendampingan dan sinergi untuk bisa masuk ke ekosistem Telkom.
Startup terpilih akan mendapatkan akses terhadap 180 juta pengguna Telkomsel, 7,5 juta IndiHome, 200 ribu corporate customer termasuk UMKM, dan 800 ribu gerai di dalam Telkom Group Market Access Market.
Telkom juga akan membuka akses bagi startup untuk bertemu dengan perusahaan modal ventura global. Pertemuan ini difasilitasi oleh Telkom MDI Ventures.
"Tidak hanya kami investasi, tapi dibawa ke program akselerator internasional. Salah satu startup bahkan sudah mendapatkan pendanaan dari perusahaan modal ventura global," ujar Portofolio Director MDI Ventures Sandhy Widyasthana.
Sejauh ini, Telkom telah mendanai 23 startup besutan program Indigo. "Kami juga berinvestasi di perusahaan rintisan itu karena progresnya baik dan pertumbuhannya tinggi," kata dia.
Perusahaan juga telah membina 31.748 talenta digital melalui program tersebut. Setidaknya, ada 177 startup di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Makassar yang masuk program inkubasi dan akselerasi pasar.
Beberapa contoh startup hasil inkubasi Telkom yakni perusahaan penyedia tanda tangan digital, PrivyID; platform pemesanan dan corporate travel management, Opsigo; integrasi ERP software untuk UMKM dan korporasi, Run System; dan, bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), Nodeflux.
Perusahaan pelat merah itu memang sedang mengembangkan layanan digital. Salah satu caranya dengan menggelar program inkubasi.
Program inkubasi kali ini merupakan gelombang kedua pada 2020. Sedangkan Indigo Creative Nation sudah diselenggarakan oleh Telkom sejak 2013.
Perusahaan pelat merah itu pun dikabarkan kembali mengincar Gojek, melalui Telkomsel. Namun, Direktur Keuangan Telkom Heri Supriadi mengatakan, perusahaan sedang mengkaji skema yang tepat dan menguntungkan dari layanan digital yang dikembangkan.
Perusahaan juga terbuka untuk bertumbuh secara organik dan anorganik dalam mengembangkan layanan digital. Organik yakni pengembangan dengan meningkatkan bisnis mereka secara alami. Sedangkan anorganik ditempuh melalui merger atau akuisisi.