Jelang IPO, Traveloka Rilis Jasa Pesan Antar Pesaing GoFood & GrabFood
Startup penyedia layanan pariwisata atau online travel agent (OTA), Traveloka bersiap mencatatkan saham perdana alias IPO di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia. Unicorn ini pun dikabarkan merambah pesan-antar makanan seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood lewat Traveloka Eats.
Tech In Asia melaporkan, Traveloka memasukkan sejumlah restoran baru di platform Traveloka Eats. Selain itu, menyewa kurir pengiriman.
“Traveloka diam-diam menawarkan pengiriman (lewat Traveloka Eats) akhir tahun lalu, melalui kemitraan dengan perusahaan logistik Lalamove,” demikian dikutip dari Tech In Asia, Rabu (28/4). Keduanya memiliki investor yang sama yakni Hillhouse Capital.
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada Traveloka. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.
Berdasarkan akun Instagram @travelokaeats, perusahaan menyediakan layanan pengiriman sejak sekitar enam bulan lalu.
Dalam keterangan tertulis Lalamove dua pekan lalu, perusahaan bekerja sama dengan Traveloka terkait Traveloka Eats. Lalamove menyediakan layanan pengiriman dalam 24 jam.
Traveloka Eats sebelumnya menyediakan direktori restoran dan ulasan. Unicorn ini juga menghadirkan voucer belanja makanan untuk metode makan di tempat atau dine-in dan bawa pulang atau takeaway.
Namun kini, berdasarkan akun Instagram resmi dan siaran pers Lalamove, Traveloka menyediakan layanan pesan-antar makanan. Tech In Asia melaporkan, unicorn pariwisata ini menerapkan komisi 15% per pesanan, lebih rendah dibandingkan GoFood dan GrabFood 20%.
Traveloka bersaing ketat dengan Gojek, Grab, dan induk Shopee, Sea Group di bisnis pesan-antar makanan. Bagi Grab, lini bisnis pesan-antar makanan menjadi pendorong pendapatan perusahaan pada tahun lalu. "Setengah dari transaksi Grab di Indonesia disumbang oleh GrabFood," kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi saat konferensi pers virtual, Februari (8/2).
Perusahaan venture building berbasis di Singapura, Momentum Works mencatat, nilai transaksi bruto atau GMV GrabFood mencapai US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun pada 2020. Sedangkan GoFood milik Gojek hanya US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun.
GrabFood unggul di Indonesia (53%), Malaysia (52%), dan Filipina (56%). Rinciannya dapat dilihat pada Bagan dan Databoks di bawah ini:
Nilai transaksi bruto pesan-antar makanan di Asia Tenggara diperkirakan US$ 11,9 miliar pada 2020. Indonesia berkontribusi paling besar, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini: