E-Commerce dan Fintech Siapkan Lima Cara Antisipasi Peretas

Fahmi Ahmad Burhan
12 Agustus 2021, 18:39
e-commerce, fintech, hacker
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

E-commerce dan teknologi finansial (fintech) menjadi sektor yang rawan terkena serangan siber, terutama saat pandemi Covid-19. Pelaku usaha di kedua sektor ini pun menyiapkan lima cara untuk mengantisipasi kejahatan virtual.

Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Giyanto Awan Sularso mengatakan, masyarakat beralih ke layanan digital selama pandemi corona. Transaksi e-commerce dan fintech pun melonjak.

"Aktivitas baru yang serba digital berimplikasi pada meningkatnya serangan siber," ujar Giyanto dalam acara Cyber Intelligence Forum Indonesia, Kamis (12/8).

Data BSSN menunjukkan, terjadi 495 juta serangan siber sepanjang tahun lalu. Jumlahnya meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Riset Palo Alto Networks pada 2020 juga menyebutkan, sistem perusahaan fintech dan e-commerce paling berpotensi dibobol atau diretas. Sebanyak 66% dari total 400 responden menyebut bahwa e-commerce berpeluang besar mengalami serangan siber. Selain itu, 62% menyebut fintech.

Untuk mengantisipasi serangan siber, perusahaan e-commerce dan fintech menyiapkan lima cara:

1. Mengadopsi standardisasi dari berbagai otoritas

"Kami melihat bisnis model kami seperti apa? Kemudian, mengkaji data konsumen seperti apa? Lalu, membuat standar apa yang sesuai dengan bisnis model itu," kata Associate Vice President (AVP) Information Security Blibli Ricky Setiadi.

2. Menjaga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Menurut Ricky, serangan siber ke sistem e-commerce biasanya terjadi karena tenaga kerja lengah saat berinteraksi virtual dengan konsumen. "Terkadang ada akun palsu atau fake account," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...