Gojek Gaet AirAsia, Grab Optimistis Tetap Pimpin Pasar via GrabFood

Desy Setyowati
20 Agustus 2021, 16:25
grab, airasia, gojek
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi aplikasi Gojek dan Grab

Gojek menjalin kemitraan strategis dengan AirAsia di pasar Thailand. Meski begitu, Grab optimistis pertumbuhan bisnis pesan-antar makanan GrabFood berlanjut tahun ini.

Penjualan bersih yang disesuaikan Grab untuk lini pengiriman naik 96% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 293 juta pada kuartal pertama. Bisnis ini termasuk pesan-antar makanan dan pengiriman barang.

Nilai transaksi atau GMV layanan tersebut juga naik 49% menjadi US$ 1,7 miliar. “Kami sangat yakin bahwa momentum pertumbuhan akan terus berlanjut,” kata Kepala Pengiriman Regional di Grab Demi Yu saat wawancara dengan Forbes Asia melalui Zoom, dikutip Kamis (19/8).

Ia optimistis karena penetrasi layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara masih rendah yakni 11%, dibandingkan Cina dan Amerika Serikat (AS) 21%. Yu menilai, ada banyak ruang untuk tumbuh di kawasan ini.

Apalagi konsumen semakin beralih ke pesan-antar makanan dan belanja online selama pandemi Covid-19. “Pandemi corona benar-benar mempercepat pertumbuhan pengiriman makanan,” kata Yu.

Riset Euromonitor International pun menunjukkan, Grab menjadi pilihan utama konsumen untuk layanan transportasi digital seperti taksi dan ojek online, serta bisnis pesan-antar makanan. Ini berdasarkan GMV tahun lalu di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam.

Perusahaan venture building yang berbasis di Singapura, Momentum Works juga mencatat bahwa GMV GrabFood US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun pada 2020. Sedangkan GoFood dari Gojek hanya US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun.

Grab pun menyumbang hampir setengah dari total GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu, meski ada pandemi corona.

Urutan kedua ditempati oleh startup asal Jerman, FoodPanda dengan US$ 2,5 miliar. Perusahaan rintian ini beroperasi di beberapa negara di regional. Kemudian, disusul oleh Gojek dengan GMV US$ 2 miliar.

Sedangkan, total GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara naik 183% yoy menjadi US$ 11,9 miliar pada tahun lalu. Indonesia berkontribusi paling besar.

Sepanjang tahun lalu, Grab menggaet sekitar 600 ribu mitra penjual (merchant) baru. Total, decacorn Singapura ini menggandeng lebih dari dua juta mitra.

“Sekitar sepertiga merchant baru yang bergabung dengan Grab mengadaptasi teknologi digital untuk pertama kalinya,” kata Yu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...