OS Huawei Dipakai 100 Juta Orang dalam 3 Bulan, Ancam Android Google
Huawei menyampaikan bahwa HarmonyOS 2 telah digunakan di hampir 100 juta perangkat sejak diluncurkan pada awal Juni (2/6). Sistem operasi atau operating system (OS) ini bersaing dengan Android milik Google.
Seminggu sejak diluncurkan, OS tersebut digunakan di lebih dari 10 juta gadget. Dalam dua bulan, penggunanya mencapai 40 juta.
Selama Agustus ini, jumlah pengguna OS buatan Huawei itu bertambah sekitar 60 juta. “Baru-baru ini, HarmonyOS secara resmi mengumumkan kemajuan peningkatan terbaru,” demikian dikutip dari Gizchina, Rabu (24/8).
Gizchina melaporkan, Huawei memang berencana meningkatkan penggunaan OS secara besar-besaran dalam sejarah. Bahkan, banyak ponsel pintar (smartphone) yang sangat tua yang dihidupkan kembali dengan HarmonyOS 2.
Berdasarkan pengumuman Huawei, ada lima model Honor baru termasuk 30S, 30 Youth Edition, X10, X10 Max, dan Play4 yang menguji coba OS pesaing Android itu. “Ini semua adalah smartphone yang dirilis tahun lalu,” demikian dikutip.
Setidaknya ada 90 perangkat Huawei dan Honor yang memiliki pembaruan HarmonyOS 2. Sebanyak 56 di antarnya merupakan model lama. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Berdasarkan beberapa umpan balik pengguna, ponsel model lama mendapatkan banyak peningkatan fungsional, lebih lancar, dan kinerja signifikan setelah pembaruan ke HarmonyOS 2.
Menurut laporan, sistem HarmonyOS 2 telah dioptimalkan dalam hal sistem penyimpanan, rendering Central processing unit (CPU) dan graphics processing unit (GPU), dan lainnya. Ini sepenuhnya mengubah logika yang mendasari OS.
Huawei pun dikabarkan akan segera meluncurkan versi resmi HarmonyOS 2.1. Kabarnya, ini pertama kali bakal hadir di flagship Huawei P50.
Perusahaan teknologi itu berkolaborasi dengan lebih dari 20 vendor perangkat keras (hardware) dan 280 pengembang perangkat lunak (software). Ini agar HarmonyOS 2 bisa digunakan di lebih banyak gadget.
HarmonyOS dapat digunakan di banyak perangkat seperti smartphone, jam tangan, televisi hingga gawai berbasis Internet of Things (IoT).
Huawei mengembangkan sistem operasi sendiri yang dikenal dengan HongMeng sejak 2012. Namun awal 2019, perusahaan Tiongkok ini masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di AS.
Alhasil, Huawei tak bisa bekerja sama dengan perusahaan AS, termasuk Google. Sejak Agustus tahun lalu, gawai Huawei tak lagi didukung OS Android maupun Layanan Seluler Google (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.
Sejak saat itu, Huawei mulai menyematkan HarmonyOS pada perangkat. ArsTechnica mengatakan, berdasarkan pengamatan saat menjalankan remote device emulator dari Software Development Kit (SDK) HarmonyOS, sistem operasi ini mirip dengan Android 10.
Pada tampilan awal (home screen) misalnya, GSM Arena melaporkan mirip dengan yang ada di Android. Kemudian, pada desain bilah notifikasi, tampilan recent apps hingga pengaturan, Harmony OS mirip dengan Android 10.
Pada menu pengaturan, ada beberapa desain mirip seperti bidang elips yang melingkari tulisan Harmony OS. Desain itu dinilai mirip dengan desain Android 10. Selain itu, salah satu pengembang yang menguji coba Harmony OS menilai, mesin virtualnya mirip dengan versi terbaru Android
“Partisi sistem juga dinilai serupa dengan OS milik Google,” demikian kata sumber yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari GSM Arena, akhir tahun lalu (27/12/2020).
Mesin virtual adalah program software yang menunjukkan perilaku komputer. Selain itu, dapat melakukan tugas seperti menjalankan aplikasi dan program seperti komputer yang terpisah. Sedangkan partisi adalah pembagian ruang kosong pada media penyimpanan.
Pada awal 2021, President Consumer Business Software Huawei Wang Chenglu mengatakan, Android Open Source Project atau AOSP memang berfungsi sebagai batu loncatan bagi HarmonyOS. Namun, menurutnya, hal itu ada pada versi beta, sedangkan untuk kerangka kerjanya akan diubah.
Huawei membuat HarmonyOS bersifat open source, sehingga bisa digunakan oleh produsen hardware maupun pengembang aplikasi lain. “Ini tonggak sejarah ketika kami mendukung perangkat Huawei dengan Harmony OS 2.0. Pada saat yang sama, ini mungkin tersedia untuk perangkat vendor lain," kata Chenglu.
Chenglu juga menyatakan, Harmony OS akan menjadi pesaing Android ke depan. "Dalam lima tahun terakhir, tim perangkat lunak kami pada dasarnya telah menggantikan sebagian besar bagian inti sistem Android,” kata dia.
Namun, beberapa analis menilai, sistem operasi ini akan sulit mengalahkan Android milik Google. "Saya agak ragu tentang seberapa banyak yang akan benar-benar mengadopsi itu, mengingat Huawei sebenarnya merupakan pesaing," kata Analis senior di IDC Kiranjeet Kaur, dikutip dari CNET, tahun lalu (11/9/2020).