Dokumen Facebook Ungkap Banyak Dampak Buruk Instagram Bagi Remaja
Dokumen Facebook mengungkap bahwa ada banyak dampak buruk Instagram bagi remaja. Bahkan, 13% anak muda di Inggris dan 6% di Amerika Serikat (AS) berpikir untuk bunuh diri.
Wall Street Journal merangkum dokumen Facebook itu dalam tiga tahun terakhir. “Sebanyak 32% remaja perempuan mengatakan, ketika mereka merasa buruk tentang tubuh mereka, Instagram membuatnya lebih buruk,” tulis para peneliti dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (14/9).
Lalu, 14% remaja laki-laki di AS mengatakan bahwa Instagram membuat mereka merasa lebih buruk tentang diri sendiri.
Namun Facebook menyimpulkan bahwa sebagian besar remaja tidak dirugikan secara negatif oleh Instagram. Sedangkan fitur-fitur yang diidentifikasi paling berbahaya yakni bagian dari susunan utama.
Facebook memperingatkan, halaman jelajahi atau explore Instagram dapat mendorong pengguna ke konten berbahaya. Instagram juga dianggap bisa membuat ketagihan. Sebab, platform mendorong budaya hanya mengunggah gambar dan momen terbaik.
Jajaran eksekutif telah meninjau penelitian tersebut. Wall Street Journal melaporkan, berdasarkan presentasi CEO Mark Zuckerberg tahun lalu, Facebook berjuang mengelola masalah itu sambil tetap menjaga engagement pengguna.
Facebook juga sedang membangun Instagram versi pengguna di bawah usia 13 tahun.
Itu mengingat remaja merupakan kunci sukses Instagram. Lebih dari 40% pengguna berusia 22 tahun ke bawah.
Dalam unggahan blog, Kepala Kebijakan Publik Instagram Karina Newton mengatakan, perusahaan sedang meneliti cara untuk mendorong pengguna agar tidak memikirkan jenis unggahan tertentu di platform.
"Kami sedang mencari cara untuk mendorong mereka melihat topik yang berbeda jika mereka berulang kali melihat satu jenis konten," kata Newton.
Ia optimistis, cara tersebut dapat mengarahkan orang ke konten yang menginspirasi. “Pada tingkat yang lebih besar, akan menggeser bagian dari budaya Instagram yang berfokus pada penampilan orang,” ujar dia.
Anggota parlemen Lori Trahan meminta Facebook untuk berfokus melindungi pengguna remaja. “Dokumen internal Facebook menunjukkan, kegagalan perusahaan untuk melindungi anak-anak di Instagram, terutama remaja perempuan, benar-benar diabaikan. Ini berlangsung selama bertahun-tahun,” kata dia.
Anggota lainnya, Cathy McMorris Rodgers mengatakan, Facebook menolak untuk mematuhi permintaan Partai Republik tentang penelitian internal mengenai dampak produk terhadap kesehatan mental anak-anak pada Maret.
Juru bicara Facebook mengatakan, karena sifat penelitian dan kekhawatiran kerahasiaan bagi peserta dalam penelitian, sulit untuk berbagi data. Namun, perusahaan berusaha untuk lebih transparan tentang studi internal.
Tahun lalu, Instagram juga sudah memperbarui kebijakan yang membatasi interaksi pengguna di bawah umur dengan yang sudah dewasa. Anak usaha Facebook ini pun mengembangkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi usia.
Dengan adanya aturan anyar tersebut, Instagram mempersulit pengguna dewasa mengirim pesan lewat direct message (DM) ke akun remaja yang bukan pengikut (follower). Nantinya, muncul peringatan bahwa pengiriman pesan tidak dapat dilakukan.
"Ini untuk melindungi pengguna di bawah umur dari kontak yang tidak diinginkan," kata Instagram di blog resmi, pada tahun lalu (16/3/2020).
Instagram juga akan memberi peringatan kepada pengguna remaja, jika ada pesan yang berpotensi mencurigakan dari orang dewasa yang mereka ikuti (follow). Dengan begitu, mereka dapat melaporkan atau memblokir akun tersebut.