TikTok Perketat Aturan Pengguna di Bawah Umur, Ikut Google – Instagram
TikTok mengumumkan akan memperketat kontrol privasi untuk pengguna remaja atau di bawah umur. Google dan Instagram melakukan langkah serupa baru-baru ini.
Perubahan atas kontrol privasi itu menargetkan pengguna usia 13 sampai 17 tahun. Peraturan baru TikTok yang lebih ketat ini rencananya dirilis dalam beberapa bulan ke depan.
Pengetatan aturan itu dilakukan untuk mengatasi kritik bahwa TikTok dinilai gagal melindungi anak-anak dari iklan tersembunyi dan konten yang tidak pantas.
Nantinya, notifikasi pop-up akan muncul di plaform akun remaja di bawah usia 16 tahun. Mereka bakal diminta untuk memilih siapa yang dapat menonton video sebelum mengunggah.
"Proses membuat TikTok menyenangkan dan kreatif seperti memilih musik dan efek, serta transisi yang tepat. Tetapi sama pentingnya untuk memilih dengan siapa video itu akan dibagikan," kata Kepala Kebijakan Publik Keselamatan Anak di TikTok Alexandra Evans dan Kepala Privasi Global Aruna Sharma dalam unggahan di blog, dikutip dari Reuters, Kamis (12/8).
Pengguna berusia 16 - 17 tahun dapat mengaktifkan fitur yang memungkinkan kemunculan notifikasi. Dengan begitu, mereka dapat memilih siapa yang bisa mengunduh video.
Sedangkan untuk pengguna di bawah 16 tahun, fitur unduh video dinonaktifkan permanen. Dengan begitu, pengguna lain tidak bisa mengunduh konten tersebut.
Pengaturan ‘Pesan Langsung’ untuk akun berusia 16 sampai 17 tahun akan disetel menjadi ‘tidak ada’. Meski begitu, pengguna dapat mengubah opsi.
TikTok juga akan mengurangi periode waktu pengguna di bawah 18 tahun menerima pemberitahuan push. Mereka yang berusia 13 hingga 15 tahun tidak akan lagi menerima notifikasi push mulai pukul 9 malam.
Sedangkan mereka yang berusia 16 dan 17 tahun, tidak akan menerima notifikasi mulai pukul 10 malam.
Pada Januari, perusahaan asal Tiongkok itu membuat aturan berdasarkan usia. Untuk pengguna 13 - 15 tahun, penganturan dasar (default) akun lebih privat.
Anak usaha ByteDance itu pun mematikan setelan seperti 'sarankan akun Anda kepada orang lain' untuk kategori ini. Melalui aturan anyar ini, video pengguna 13 - 15 tahun hanya bisa dilihat oleh orang yang mereka setujui sebagai pengikut.
Akun mereka juga akan dibatasi untuk direkomendasikan kepada orang lain. Kontrol berkomentar pun dikunci.
Opsi membagikan konten kepada 'semua orang', serta fitur seperti duet dan stitch akan dihapus. Ini bertujuan membatasi keterlibatan pengguna anak di aplikasi.
Untuk pengguna 16 - 17 tahun, setelan default untuk duet dan stitch masih bisa digunakan. Namun, fitur ini disetel hanya untuk 'teman'. Lalu, unduhan video diatur opsi non-aktif secara default.
TikTok juga membatasi akses perpesanan dan hosting streaming langsung ke akun pengguna 16 tahun ke atas. Pembelian, pengiriman, dan penerimaan hadiah virtual untuk pengguna berusia 18 tahun ke atas juga dibatasi aksesnya.
Kebijakan anyar tersebut juga memungkinkan orang tua dan pengasuh untuk menetapkan batasan pada penggunaan TikTok melalui fitur pasangan keluarga atau family pairing. Apabila diaktifkan, fitur ini dapat mengatasi masalah pengguna remaja yang berbohong tentang usia saat mendaftar.
Google dan Instagram juga memperketat aturan untuk pengguna di bawah umur. Google akan mengizinkan orang tua meminta foto anak mereka yang di bawah umur, dihapus dari peramban (browser) atau image search hingga YouTube. Anak juga bisa mengajukan sendiri.
Anak usaha Alphabet Inc itu juga akan memblokir iklan yang menyasar anak di bawah umur. “Baik berdasarkan usia, jenis kelamin, maupun minat,” demikian dikutip dari CNET, Rabu (11/8).
Google juga mengumumkan sejumlah kebijakan untuk melindungi pengguna di bawah 18 tahun. Ini berlaku di mesin pencarian Google, YouTube, YouTube Kids, Asisten Google, dan lainnya.
Sedangkan Instagram memperbarui kebijakan yang membatasi interaksi pengguna di bawah umur dengan yang sudah dewasa. Anak usaha Facebook ini pun mengembangkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi usia.
Dengan adanya aturan anyar tersebut, Instagram mempersulit pengguna dewasa mengirim pesan lewat direct message (DM) ke akun remaja yang bukan pengikut (follower). Nantinya, muncul peringatan bahwa pengiriman pesan tidak dapat dilakukan.
"Ini untuk melindungi pengguna di bawah umur dari kontak yang tidak diinginkan," kata Instagram di blog resmi, pada Maret (16/3).
Instagram juga akan memberi peringatan kepada pengguna remaja, jika ada pesan yang berpotensi mencurigakan dari orang dewasa yang mereka ikuti (follow). Dengan begitu, mereka dapat melaporkan atau memblokir akun tersebut.