Tiga Syarat untuk Buat Pertanian Indonesia Berbasis Teknologi

Desy Setyowati
24 September 2021, 18:55
pertanian, startup, microsoft, teknologi, tanihub
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/wsj.
Pekerja melakukan pembibitan berbagai jenis sayuran di Pusat Pengembangan Teknologi Pertanian, Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University, Desa Cikarawang, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (7/6/2021).

Potensi pertanian di Indonesia dinilai belum digarap maksimal. Microsoft dan startup agrikultura TaniHub Group menilai, penerapan teknologi bisa memaksimalkan peluang dan memodernisasi sektor ini.

Namun, Indonesia butuh tiga hal untuk memodernisasi pertanian. Pertama, banyak pengembang atau developer.

Director National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana mengatakan, developer dibutuhkan untuk menciptakan inovasi solusi yang relevan dapat menjawab kebutuhan di sektor pertanian.

“Indonesia tidak mungkin hanya bergantung kepada beberapa institusi atau inovator. Semakin banyak developer yang terlibat, semakin banyak pula rekan-rekan startup yang mulai menunjukkan ketertarikan dalam dunia pertanian,” kata Panji dalam konferensi pers berjudul ‘Pembukaan Cultivhacktion: Bertani itu Hebat, Menjadi Petani itu Keren’ Jumat, (24/9).

Solusi inovasi berbasis teknologi dapat memodernisasi rantai pasok pertanian. Selain itu, membantu para petani meningkatkan produksi.

Teknologi yang bisa digunakan seperti sensor, drone flight, dan farm equipment. Ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data secara real-time.

“Itu akan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik,” kata Panji.

Data-data yang dikumpulkan bisa diolah menggunakan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mengetahui kondisi lahan secara remote sensing. Melalui analisis data ini, petani juga dapat mengetahui pola cuaca di berbagai daerah.

Pada akhirnya, penerapan AI dapat membantu para petani memproyeksikan waktu yang tepat untuk menanam, tanaman yang bisa ditanam, dan mengetahui permintaan pasar.

Hal kedua yang dibutuhkan yakni meningkatkan keahlian para pelaku usaha di sektor pertanian dan petani, khususnya di bidang teknologi. “Pelaku industri, termasuk para petani harus dapat menggunakan solusi yang dikembangkan,” kata dia.

Ia berharap, gencarnya digitalisasi memunculkan minat generasi milenial terhadap industri agribisnis. Dengan begitu, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi sektor pertanian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...