E-Commerce Online dan Offline Diramal Jadi Tren Usai Pandemi

Desy Setyowati
27 Oktober 2021, 12:51
e-commerce, belanja online, pandemi corona
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

E-commerce dengan konsep online to offline (O2O) atau omnichannel diperkirakan menjadi tren setelah pandemi corona usai. Sebab, penerapan metode ini dinilai dapat meningkatkan kepuasan konsumen.

“Bayangkan nanti dengan adanya O2O, orang-orang bisa mengunduh lagu di platform, tetapi juga menonton konsernya,” kata Komisaris Sirclo Triawan Munaf dalam webinar bertajuk ‘Mendorong Adaptasi Digital Melalui Strategi Omnichannel’, Rabu (27/10). “Begitu juga di marketplace. Barang-barang secara bergiliran ditampilkan di gerai offline.”

Beberapa e-commerce memang sudah merambah gerai offline. JD.ID misalnya, meluncurkan toko baru yang berfokus pada produk gaya hidup (lifestyle) dan diberi nama YOJI.

E-commerce bernuansa merah itu meresmikan gerai offline baru pada akhir bulan lalu (22/9). Toko ini berlokasi di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan dengan luas 140 meter persegi.

Barang yang ditawarkan merupakan produk eksklusif pilihan dari berbagai merek (brand). Ada juga merchandise eksklusif dari JD.ID pada kategori lifestyle untuk koleksi fashion, kecantikan, dan rumah tangga (home living).

Pelanggan dapat menikmati layanan belanja langsung di YOJI, namun transaksinya secara mandiri dan online. JD.ID membuat konsep virtual market dengan tampilan layar LED Interactive Screen.

Konsumen juga mendapatkan opsi lebih banyak dalam bertransaksi. Pelanggan bisa bertransaksi digital secara langsung, melakukan self-pick up di toko, atau memilih instant delivery ke alamat masing-masing.

Sedangkan Tokopedia dan Bukalapak berfokus pada layanan O2O lewat warung. Unicorn yang mencatatkan saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Agustus, Bukalapak bahkan telah menggaet 8,7 juta warung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...