Investasi ke Fintech ASEAN Rekor Rp 49,7 T, Platform Kripto Diminati

Desy Setyowati
16 November 2021, 12:12
startup, fintech, kripto, pendanaan, unicorn, asean
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi 'startup' yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Pendanaan ke startup teknologi finansial (fintech) ASEAN menyentuh rekor US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 49,7 triliun selama Januari – September. Investor mulai tertarik dengan penyedia layanan investasi aset kripto (cryptocurrency).

“Ini tahun yang luar biasa untuk pendanaan fintech di ASEAN. Pulih dibandingkan tahun lalu yang menurun,” demikian isi laporan FinTech in ASEAN 2021 oleh UOB, PwC Singapore dan Singapore FinTech Association (SFA), dikutip Selasa (16/11).

Nilai pendanaan ke fintech ASEAN tersebut meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Ada 13 mega-round atau kesepakatan di atas US$ 100 juta, salah satunya Xendit di Indonesia.

13 Fintech di ASEAN yang meraih pendanaan dalam jumlah besar sejak awal 2021
13 Fintech di ASEAN yang meraih pendanaan dalam jumlah besar sejak awal 2021 (UOB, PwC Singapore dan Singapore FinTech Association (SFA)

Ukuran kesepakatan rata-rata meningkat dari US$ 9 juta pada tahun lalu menjadi US$ 21 juta sejak awal 2021.

Jumlah pendanaan ke fintech ASEAN selama Januari - September 2021 (kanan) dan sub-sektor yang paling diminati (kiri)
Jumlah pendanaan ke fintech ASEAN selama Januari - September 2021 (kanan) dan sub-sektor yang paling diminati (kiri) (UOB, PwC Singapore, dan Singapore Fintech Association)

"Peluang untuk menjalin kemitraan win-win-win yang kuat antara bank , perusahaan fintech dan pemain di ekosistem di seluruh kawasan ini akan tetap berperan dalam mendorong pertumbuhan berkelanjutan dari perusahaan fintech ASEAN," kata Head of Group Channels and Digitalisation UOB Janet Young.

Kategori fintech yang paling banyak diburu oleh investor yakni pembayaran, seperti GrabPay, GoPay, OVO, dan DANA. Di ASEAN, kategori pembayaran menerima pendanaan tertinggi yakni US$ 1,9 miliar.

Disusul oleh teknologi investasi US$ 457 juta dan kripto US$ 356 juta. Investasi di kedua sub-sektor fintech ini masing-masing meningkat enam kali lipat dan lima kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Fintech pembayaran terus memimpin di sebagian besar negara ASEAN-6, kecuali Singapura,” demikian isi laporan. “Di Singapura, perusahaan cryptocurrency berada di posisi teratas dengan 25% dari total perusahaan fintech.”

Sedangkan investor yang masif berinvestasi di fintech ASEAN sejak awal tahun dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

Investor yang masif berinvestasi di fintech ASEAN sejak awal 2021
Investor yang masif berinvestasi di fintech ASEAN sejak awal 2021 (UOB, PwC Singapore dan Singapore FinTech Association (SFA)

Secara keseluruhan, hampir setiap kategori fintech di Singapura dan Indonesia menerima pendanaan. “Ini indikasi industri yang dinamis dan matang dengan kesepakatan investasi yang aktif,” demikian isi laporan.

Namun pertumbuhan jumlah perusahaan fintech di ASEAN melambat. “Singapura, Malaysia dan Indonesia adalah hub utama di ASEAN di mana sebagian besar perusahaan fintech berada,” demikian dikutip.

Jumlah fintech di ASEAN
Jumlah fintech di ASEAN (UOB, PwC Singapore, dan Singapore Fintech Association)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...