Facebook hingga Apple Diramal Gencar Bikin Alat Metaverse Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
3 Januari 2022, 09:49
metaverse, dunia virtual, facebook, google, apple, microsoft
Netflix
Film Ready Player One

Sejumlah analis memperkirakan bahwa 2022 akan menjadi tahun perkembangan teknologi metaverse. Raksasa teknologi seperti induk Facebook, Meta dan Apple pun akan berlomba-lomba mendonfkrak investasi, serta mengembangkan perangkat virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).

Analis Goldman Sachs Eric Sheridan mengatakan, metaverse memang masih diakses melalui ponsel pintar (smartphone). Akan tetapi, beberapa raksasa teknologi diprediksi gencar mengembangkan perangkat VR canggih atau headset AR tahun ini.

Perusahaan big tech seperti Meta dan Apple itu diperkirakan akan bertaruh pada perangkat yang membawa pengguna ke dunia virtual. Mereka juga akan membuka pasar baru.

"Big tech sekarang melihat ke arah AR sebagai pergeseran platform komputasi berikutnya," kata Sheridan dikutip dari CNBC Internasional, akhir pekan lalu (1/1). 

Ia memperkirakan, raksasa teknologi masif mengembangkan perangkat tahun ini. Pada 2023, konsumen mulai gencar membeli alat metaverse. "Ini akan menciptakan pemimpin industri baru," katanya.

Presiden regional Cina di HTC Alvin Graylin mengatakan, metaverse secara penuh memang membutuhkan waktu hingga lima tahun. "Namun, produk dan layanan yang akan terdiri dari Metaverse, akan datang lebih cepat," ujarnya.

Induk Facebook dan Apple memang bersiap mengembangkan teknologi metaverse tahun ini. Perusahaan menyiapkan dana penelitian dan pengembangan ke dalam prototipe dan teknologi dasar metaverse.

Goldman Sachs memperkirakan, US$ 1,35 triliun akan diinvestasikan untuk mengembangkan teknologi metaverse pada tahun-tahun mendatang. 

Meta misalnya, mengubah nama dari Facebook menjadi Meta Platform pada Oktober 2021. Ini mencerminkan fokus baru perusahaan.

CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengatakan bahwa perusahaannya menghabiskan begitu banyak uang untuk VR dan AR pada 2021. Perusahaan media sosial ini un memangkas laba US$ 10 miliar.

Meta telah meluncurkan Horizon Workrooms baru untuk headset VR Oculus Quest 2 akhir tahun lalu. Induk Instagram ini berencana merilis headset VR lain tahun ini yang disebut Project Cambria.  

Alat tersebut akan memiliki perangkat keras yang membuatnya lebih baik untuk realitas campuran. Gawai ini menggunakan kamera di luar headset VR untuk menyalurkan dunia nyata ke pemirsa.  

Meta mengatakan itu juga akan mencakup pelacakan wajah dan mata. Teknologi ini bakal membuat gadget lebih responsif terhadap perintah pengguna.

Menurut IDC, Meta menguasai 75% pasar perangkat VR pada 2021.

Apple tidak mau kalah. Produsen iPhone ini dikabarkan membuat prototipe perangkat VR baru.

CEO Apple juga mengatakan tidak akan menyebut perangkat barunya sebagai teknologi penunjang metaverse. "Saya akan menjauh dari kata kunci itu. Kami menyebutnya hanya AR," kata Tim Cook.

Google juga akan mengembangkan headset VR setelah memperkenalkan Google Glass pada 2013. Pada 2020, raksasa teknologi ini membeli startup kacamata VR, North.

Direktur senior Google Mark Lucovsky mengatakan, perusahaan memiliki tim baru yang berfokus pada sistem operasi untuk AR. Sebelum bergabung dengan Google, Lucovsky bekerja di Oculus milik Meta.

Google juga akan gencar merekrut banyak orang untuk tim AR mereka. "Mereka akan mengerjakan perangkat AR inovatif dan menambahkan produk "ke portofolio AR," katanya.

Microsoft pun bakal mulai mengembangkan perangkat VR/AR baru, setelah pada 2016 membuat headset AR HoloLens. Namun, perusahaan ini akan berfokus menjual headset ke pasar bisnis. Klien HoloLens baru yakni militer Amerika Serikat. 

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...