Berkat iPhone, Apple Jadi Perusahaan Bernilai Rp43.000 T Pertama Dunia
Apple menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar US$ 3 triliun atau Rp 42.919 triliun pertama di dunia. Ini terdorong oleh penjualan produk terbaru, iPhone 13 di pasar.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu mencatatkan peningkatan harga saham 40% dibandingkan tahun lalu. Saham Apple juga sempat menyentuh US$ 182,86 per lembar.
Dengan begitu, nilai kapitalisasi pasar Apple mencapai US$ 3 triliun. Reuters melaporkan, pencapaian ini tergolong cepat yakni 16 bulan setelah menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar US$ 2 triliun pada 2020.
Apple juga mendahului raksasa teknologi lain seperti Microsoft yang masih mencatatkan kapitalisasi pasar US$ 2,5 triliun. Induk Google, Alphabet, Amazon, dan Tesla pun baru US$ 1 triliun.
"Ini pencapaian yang fantastis bagi Apple. Capaian ini menunjukkan seberapa jauh Apple telah datang, dan seberapa dominan hal itu terlihat di sebagian besar mata investor," kata CEO Longbow Asset Management Jake Dollarhide dikutip Reuters, hari ini (4/1).
Analis di Wells Fargo Investment Institute Scott Wren juga mengatakan, capaian itu menunjukkan bahwa pasar memberi penghargaan kepada perusahaan yang memiliki fundamental dan neraca yang kuat.
"Perusahaan yang mencapai kapitalisasi pasar besar semacam ini membuktikan bahwa mereka adalah bisnis yang kuat dan bukan spekulasi," kata Wren.
Capaian Apple juga terdongkrak penjualan iPhone tahun lalu. iPhone menyumbang 52% dari total pendapatan raksasa teknologi itu pada tahun fiskal 2021.
Penjualan iPhone 13 yang dirilis September 2021 bahkan laris di pasar. Di pasar Cina, tercatat ada lebih dari dua juta pemesanan atau pre-order oleh konsumen di Cina melalui toko resmi hingga e-commerce seperti JD.com dan Tmall.
"Angka pemesanan itu lebih tinggi dibandingkan saat Apple meluncurkan iPhone 12 tahun lalu yang mencapai 1,5 juta,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, akhir tahun lalu (16/9/2021).
Berdasarkan data dari Strategy Analytics, iPhone juga menguasai pasar ponsel 5G secara global. Apple menyumbang 25% pangsa pasar penjualan smartphone 5G secara global pada kuartal III.
Posisi kedua ditempati oleh Xiaomi dengan pasar sekitar 20%. Selanjutnya yakni Samsung, OPPO, Vivo, dan Honor.
Selain karena iPhone, kinerja Apple terdongkrak oleh pendapatan layanan streaming video Apple TV hingga streaming musik Apple Music.
Akan tetapi, beberapa investor khawatir Apple mencapai batas kapitalisasi pasar. Sebab, harus bersaing dengan raksasa teknologi lain guna menghadapi perkembangan tren teknologi global seperti metaverse.
Di sisi lain, produsen iPhone ini dikabarkan membuat prototipe perangkat Virtual Reality (VR) baru guna menunjang teknologi metaverse. Namun, CEO Apple mengatakan tidak akan menyebut perangkat barunya sebagai teknologi penunjang metaverse.
"Saya akan menjauh dari kata kunci itu. Kami menyebutnya hanya AR," kata Tim Cook.
Apple memang sedang mengerjakan headset VR yang tidak diumumkan kapan akan meluncur. Desas-desus terbaru, raksasa teknologi ini bakal menyematkan beberapa modul penginderaan tiga dimensi atau 3D yang sensitif untuk menawarkan pelacakan tangan inovatif pada gadget tersebut.
Headset milik Apple itu juga akan mirip dengan produk milik pesaingnya Meta, Oculus Quest. Beberapa prototipe yang sedang diuji termasuk kamera eksternal bisa mengaktifkan beberapa fitur Augmented Reality (AR).
Sensor cahaya terstruktur juga dapat mendeteksi objek di tangan. Ini seperti pemindaian wajah yang mampu mengetahui ekspresi muka untuk menghasilkan Animoji.
Headset AR/VR dari Apple akan berfokus pada game, konsumsi media, dan komunikasi. Gawai ini memiliki dua prosesor. Satu berada di tingkat daya komputasi yang sama dengan M1. Sedangkan yang lainnya merupakan cip kelas bawah untuk menangani input dari sensor berbeda.