Dipenjara 3 Tahun di Kanada, Meng Wanzhou Kini Pimpin Huawei
Huawei Technologies mengangkat Meng Wanzhou sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan. Ia pernah dipenjara selama tiga tahun di Kanada.
Meng ditahan di Vancouver, Kanada, setelah pengadilan New York menyatakan Huawei melanggar peraturan Amerika Serikat (AS) karena dianggap berupaya menjual peralatan ke Iran. Ketika Meng ditahan, dua orang Kanada langsung ditangkap oleh Beijing.
Putri pendiri Huawei Ren Zhengfei itu juga dituduh menyesatkan bank-bank multinasional tentang kendala Huawei terhadap perusahaan yang beroperasi di Iran.
Meng bebas pada September 2021. Ini bertepatan dengan Cina yang melepas dua warga AS yaitu Victor Liu dan Cynthia Liu. Keduanya dilarang meninggalkan Cina selama lebih dari tiga tahun.
Kini Meng diangkat sebagai pemimpin tertinggi dan kepala dewan direksi di Huawei selama enam bulan. Namun tidak disebutkan akan mulai memimpin.
Sedangkan rotating chairman Huawei yakni Eric Xu dan Ken Hu. “Meng juga wakil ketua dan akan tetap menjadi CFO,” kata raksasa teknologi asal Cina ini melalui situs web, dikutip dari Asia Nikkei Review, Minggu (3/4).
"Perusahaan mengoptimalkan dan menyempurnakan struktur tata kelola internal untuk memastikan perusahaan dibangun untuk bertahan lama," kata juru bicara Huawei. "Dewan pengawas bertanggung jawab atas kelangsungan hidup, pengembangan, dan prospek jangka panjang perusahaan."
Meng, yang memiliki nama asing Sabrina, memainkan peran sentral dalam pergumulan perusahaan dengan Amerika. Ia ditahan di Kanada pada 2018 atas dugaan upaya perusahaan yang terkait dengan Huawei untuk menjual peralatan ke Iran, sehingga melanggar sanksi AS.
Amerika Serikat kemudian memberlakukan serangkaian pembatasan perdagangan pada Huawei sepanjang 2019 dan 2020, dengan alasan masalah keamanan nasional. Ini menghambat kemampuan Huawei untuk memproduksi cip (chip) sendiri dan mendapatkan komponen dari vendor luar.
Perusahaan asal AS, termasuk Google, juga dilarang bekerja sama dengan Huawei. Pemblokiran ini membuat bisnis ponsel pintar (smartphone) perusahaan Tiongkok itu lumpuh.