Fintech Indonesia Raih Investasi Rp 13 Triliun per Kuartal III 2021
Laporan Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menyebutkan, startup teknologi finansial (fintech) di Indonesia meraup investasi US$ 904 juta atau Rp 13 triliun per kuartal III 2021. Nilainya 25,8% dari total pendanaan kepada fintech di ASEAN.
Perusahaan rintisan fintech di ASEAN meraih pendanaan US$ 3,5 miliar per kuartal III 2021. Nilainya melonjak dibandingkan keseluruhan 2020 yang hanya US$ 1,1 miliar maupun 2019 US$ 1,6 miliar.
Di Indonesia, pendanaan kepada startup fintech juga melonjak dibandingkan 2019 US$ 291 juta dan 2020 US$ 282 juta.
“Di ASEAN, fintech pembayaran tetap menjadi kategori yang paling banyak didanai,” demikian dikutip dari laporan bertajuk Annual Members Survey 2021, Rabu (6/4).
Sedangkan di Indonesia, fintech yang bergerak di bidang investasi semakin dilirik oleh investor. Menurut Traxcn, kategori ini di Tanah Air memperoleh pendanaan US$ 213 juta atau 43% dari total pendanaan per kuartal II 2021.
“Indonesia terus menarik investasi besar ke negara ini, yang mencerminkan pandangan positif investor,” demikian isi laporan.
Tahun lalu, minat investor terhadap pendanaan tahap akhir lebih besar dibandingkan 2020. Rinciannya sebagai berikut:
“Ini mungkin menunjukkan bahwa investor berinvestasi ke perusahaan fintech yang dianggap lebih ‘matang’. Ini menyusul kekhawatiran ekonomi dari pandemi Covid-19, meskipun ekonomi perlahan pulih,” demikian dikutip.