Investor Emas, Saham dan Kripto di Indonesia Diramal Tembus 100 Juta
Perusahaan teknologi finansial (fintech) investasi Pluang memperkirakan, jumlah orang Indonesia yang berinvestasi emas, saham hingga kripto (cryptocurrency) mencapai 100 juta. Ini karena terdorong oleh layanan investasi digital.
COO Pluang Riadi Esadiputra mengatakan, sekitar lima sampai 10 tahun lalu, masyarakat kesulitan berinvestasi pada sejumlah kelas aset. "Prosesnya lumayan panjang," katanya dalam Indonesia Data and Economic Conference 2022 (IDE Katadata), Rabu (6/4).
Kini, kehadiran beragam platform digital memudahkan proses masyarakat dalam berinvestasi. Investor di tiap kelas aset pun meningkat. Porsi investor juga didominasi generasi milenial.
Jumlah investor pasar modal meningkat 93% pada 2021. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total ada 7,49 juta investor per akhir tahun lalu.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, jumlah investor kripto mencapai 12,4 juta per Februari.
Riadi mengatakan, saat ini ada sekitar 5% dari total populasi Indonesia yang berinvestasi di emas.
Aplikasi Pluang pun menggaet lebih dari empat juta pengguna terdaftar di Indonesia. Pluang berhasil mencetak pertumbuhan pengguna yang aktif bertransaksi sebanyak 22 kali lipat antara Januari 2020 hingga November 2021.
Di samping itu, Pluang juga mencatat pertumbuhan pengguna yang memiliki saldo aktif sebanyak 28,5 kali lipat pada periode yang sama.
Sedangkan, ia memperkirakan jumlah investor di Indonesia untuk semua kelas aset berpotensi mencapai 100 juta orang. Namun, ia tidak memerinci waktunya.
"Ini karena terdorong oleh platform digital," katanya. Apalagi, menurutnya penetrasi platform digital kian pesat.
Berdasarkan data internetworldstats, pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021. Indonesia pun berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia.
Startup jumbo seperti Bukalapak hingga Tokopedia pun memfasilitasi layanan investasi baik emas maupun reksa dana.
VP External Affairs Pluang Wilson Andrew juga mengatakan, investasi tahun ini sudah mulai memasuki ranah superapps. Satu aplikasi menyediakan berbagai layanan.
Oleh karena itu, Pluang mengantisipasinya dengan memperbanyak produk dan menggandeng lebih banyak e-commerce atau marketplace.
Pada 2019, Pluang memulai tawaran berinvestasi emas. Kini penggunanya bisa berinvestasi emas, saham emiten Amerika Serikat (AS), reksa dana, dan aset kripto di dalam satu aplikasi.
Menurut wilson, diversifikasi portofolio menjadi penting karena prinsip “don’t put your eggs in one basket” diperlukan untuk membagi risiko. Pluang PUN menggandeng banyak mitra mulai seperti Tokopedia, GoPay, LinkAja, dan DANA.