Tak Hanya di Silicon Valley, Beberapa Startup RI PHK Pegawai Tahun Ini

Fahmi Ahmad Burhan
9 Mei 2022, 13:07
startup, startup phk, phk, silicon valley, saham teknologi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Perusahaan teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) mencatatkan penurunan harga saham dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK karyawan. Ini juga dialami oleh beberapa startup di Indonesia.

Silicon Valley adalah pusat inovasi di Amerika yang mencetak banyak perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Facebook, Google, Netflix, Tesla, Twitter hingga Yahoo. Letaknya di selatan San Francisco, California, AS. Wilayah ini menampung sekitar 2.000 perusahaan teknologi.

Advertisement

Harga saham startup olahraga di Silicon Valley, Peloton turun dari US$ 163 pada akhir 2020 menjadi sekitar US$ 17 pekan lalu (5/5). The Wall Street Journal melaporkan, eksekutif perusahaan ingin menjual saham minoritas kepada investor luar.

Peloton juga memberhentikan ribuan karyawannya pada Februari lalu.

Kemudian, perusahaan klip video selebritas Cameo merumahkan 87 orang atau sekitar seperempat dari total staf pekan lalu.

Lalu, platform investasi berbasis online untuk saham, kripto, dan emas, Robinhood mencatatkan penurunan harga saham 4,62% di Nasdaq minggu lalu (6/5). Robinhood juga memberhentikan 9% dari total karyawan penuh waktunya.

Perusahaan barang konsumen Thrasio juga dikabarkan memberhentikan sebagian karyawan. PHK ini menjadi bagian dari reorganisasi yang lebih besar perusahaan.

Kemudian, platform manajemen tenaga kerja Workrise memberhentikan sejumlah karyawan. Padahal, TechCrunch melaporkan bahwa perusahaan ini mengumpulkan pendanaan US$ 300 juta bulan ini sehingga menaikkan valuasinya menjadi US$ 2,9 miliar. 

“Ini terjadi karena adanya sentimen negatif investor di Silicon Valley. Kejadian ini adalah yang paling buruk sejak kehancuran dot-com,” kata venture capitalist di San Francisco dan mantan eksekutif di PayPal David Sacks dikutip dari NBC News, Minggu (8/5).

Kehancuran dot-com terjadi pada dekade 2000-an. Saat itu terjadi fenomena yang dianggap sebagai sejarah kelam dalam bisnis teknologi digital. Sebab, banyak perusahaan teknologi yang tiba-tiba bangkrut.

Tidak hanya di Silicon Valley, sejumlah startup di Indonesia pun terpaksa pivot, PHK karyawannya, dan bahkan bangkrut karena pandemi Covid-19.

TaniHub misalnya, menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali. Startup pertanian ini juga melakukan PHK karyawan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement