Pertumbuhan Ekonomi RI 5,01%, Investasi ke Startup Naik 2 Kali Lipat
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,01% dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Investasi ke startup pun melonjak dua kali lipat.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I, atas dasar harga berlaku Rp 4.513 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan Rp 2.819 triliun.
Nilai PDB Indonesia atas dasar harga berlaku tersebut melonjak dibandingkan kuartal I 2021 Rp 3.971 triliun, tetapi turun dibandingkan kuartal IV 2019 Rp 4.498 triliun.
Begitu juga dengan nilai PDB atas dasar harga konstan. Nilainya meroket dibandingkan kuartal I 2021 Rp 2.684 triliun, tetapi turun dibandingkan kuartal IV 2019 Rp 2.846 triliun.
"Dengan melihat perkembangan catatan peristiwa, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 dibandingkan kuartal IV 2019 terkontraksi 0,96%. Sedangkan dibandingkan kuartal I 2021 tumbuh 5,01%," ujar Margo dalam konferensi pers, Senin (9/5).
Margo menjelaskan, tingginya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 secara tahunan disebabkan oleh low based effect atau pertumbuhan yang rendah pada kuartal I 2021.
Berdasarkan komponen pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I didorong oleh konsumsi rumah tangga 4,34%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 4,09%, dan ekspor 16,22%.
Margo menjelaskan, negara-negara mitra dagang Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif. Cina dan Uni Eropa bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2021.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut juga seiring dengan melonjaknya investasi ke perusahaan rintisan. Berdasarkan data dari DSInnovate DailySocial, ada 76 pendanaan ke startup Tanah Air yang diumumkan ke publik pada kuartal pertama tahun ini.
Dari 50 pendanaan yang menyebutkan nominal, total investasinya US$ 1,22 miliar atau Rp 17,7 triliun. Angka ini meningkat dua kali lipat dibandingkan kuartal I 2021 40 pendanaan.
Total investasi startup tahun lalu mencapai US$ 554,7 juta atau Rp 8 miliar dari 24 transaksi yang diumumkan nominalnya.
Katadata.co.id mencatat, setidaknya ada 22 startup Indonesia yang mendapatkan suntikan dana selama kuartal I. Sektor startup yang memperoleh pendanaan beragam mulai dari social commerce, teknologi finansial (fintech) hingga quick commerce.
Rincian perusahaan rintisan yang meraih tambahan modal sejak Januari hingga Maret sebagai berikut:
- Aruna, sektor perikanan dan kelautan mendapatkan pendanaan seri A
- Colearn, sektor pendidikan meraih pendanaan seri A
- Ayoconnect, sektor fintech memperoleh pendanaan seri B
- Astro, sektor quick commerce mendapatkan pendanaan seri A
- Gajiku, sektor manajemen SDM meraih pendanaan seed funding
- Grouu, startup makanan bayi
- Kargo Technologies, sektor logistik
- Pansieve Technology sektor deep tech atau kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) memperoleh pendanaan pre seed
- Noice, platform konten audio
- Ternak Uang, platform edukasi investasi finansial meraup pendanaan seed funding
- Grupin, sektor social commerce mendapatkan pendanaan seed funding
- Bananas, sektor quick commerce meraih pendanaan seed funding
- Majoo, pra seri A
- Brick, sektor fintech
- Zenius, sektor pendidikan
- AwanTunai, sektor fintech
- Igloo, sektor fintech memperoleh pendanaan seri B
- Akulaku, sektor fintech
- TipTip, sektor kreator konten mendapatkan pendanaan seed funding
- Sribu, sektor layanan crowdsourcing meraih pendanaan seri A
- Powerchain, sektor clean tech
- Aldmic, aggregator merchant memperoleh pendanaan seri A