Startup RI Marak PHK Karyawan, Gaji Talenta Digital Akan Turun?

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juni 2022, 10:00
gaji IT, startup, phk, talenta digital
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pameran startup teknologi dan inovasi industri anak negeri di Hall B JCC, Jakarta, pada 2018.

Setidaknya ada tujuh startup di Indonesia yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK tahun ini. Kondisi ini dinilai akan berdampak pada penawaran gaji talenta digital, karena perusahaan rintisan akan lebih berhati-hati melakukan rekrutmen.

Ketujuh startup tersebut yakni TaniHub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, Mobile Premier League (MPL), dan yang terbaru Lummo. Katadata.co.id mengonfirmasi kabar Lummo melakukan PHK, namun belum ada tanggapan.

Founder sekaligus CEO Binar Academy Alamanda Shantika mengatakan, permintaan talenta digital masih akan tetap signifikan meskipun banyak startup melakukan PHK. Sebab, ketersediaan talenta digital di Indonesia minim.

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun.

Infografik_Gaji tinggi talenta digital
Infografik_Gaji tinggi talenta digital (Katadata)

Namun, menurutnya penawaran gaji talenta digital di startup akan semakin rasional. Ini karena perusahaan rintisan mendapatkan pembelajaran dari keterbatasan anggaran dan lebih sadar dalam menawarkan gaji kepada pekerja.

"Bukan tidak mungkin akan ada pengaturan terhadap penawaran gaji para new hiring atau existing employee," kata Alamanda kepada Katadata.co.id, Selasa (7/6).

Selain itu, pendanaan terhadap startup semakin ketat. Ini membuat manajemen perusahaan rintisan kian berhati-hati dalam melakukan rekrutmen. 

"Jadi, rekrutmen benar-benar harus sesuai kebutuhan dan kesediaan anggaran," katanya.

Meski begitu, talenta digital yang terkena PHK menurutnya masih punya banyak kesempatan dalam melanjutkan karier. Para talenta digital bisa tetap bekerja di industri teknologi atau pivot ke sektor lain.

"Sebab saat ini ada banyak sekali institusi yang melakukan transformasi digital, mulai dari lembaga pemerintah, bank, perusahaan konvensional, bahkan media masa tengah berubah," ujarnya.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani juga mengatakan, menurunnya pendanaan kepada startup memengaruhi penyediaan sumber daya manusia (SDM) di masing-masing perusahaan.

Akan tetapi, permintaan talenta digital masih tinggi, terutama di sejumlah sektor.  "Beberapa sektor bahkan meningkat tajam saat ini seperti ahli blockchain, metaverse dan NFT atau non-fungible token," ujar Edward kepada Katadata.co.id, pekan lalu (3/6).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...