Alasan Kominfo Tak Blokir Sarang Data BUMN & Lembaga Bocor Breached.to

Lenny Septiani
5 September 2022, 17:01
kominfo, sim card ponsel, bumn, data bocor
Katadata
Ilustrasi perlindungan data

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir situs Raid Forums pertengahan tahun lalu. Namun Kominfo belum menangguhkan platform Breached.to meski menjadi sarang data bocor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga instansi negara, termasuk SIM Card ponsel.

Advertisement

Sebelumnya, seorang pengguna di Twitter mengunggah tangkapan layar (screenshot) yang menunjukkan bahwa 1,3 miliar data SIM Card ponsel diduga bocor. Kominfo membenarkan bahwa 20% dari dua juta sampel yang diunggah itu valid.

Meski begitu, Kominfo belum memblokir situs Breached.to. Alasannya, karena kementerian ingin melakukan investigasi terkait kebocoran 1,3 miliar data SIM Card ponsel.

"Jangan sampai waktu investigasi tidak bisa diakses dan tak dapat mengumpulkan data-datanya," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers, Senin (5/9).

Namun, ia berpesan kepada peretas (hacker) yang mengambil data pribadi secara ilegal, bahwa mereka akan terkena sanksi pidana. Oleh karena itu, Kominfo memanggil ahli informasi dan teknologi (IT), termasuk terkait peretasan.

“Pastinya kami ingin ini bisa diperbaiki," kata Semuel. "Jangan sampai masyarakat dirugikan.”

Dalam dua pekan terakhir, Breached.to menjadi situs yang memuat data bocor BUMN hingga kementerian dan lembaga (K/L) Indonesia. Perusahaan maupun instansi yang mengalami kebocoran data dalam dua minggu terakhir yakni:

1. PLN

Perusahaan Listrik Negara (PLN) diduga mengalami kebocoran 17 juta data pelanggan. Juru bicara PLN Gregorius Adi Trianto menyampaikan, perusahaan melakukan pengecekan pada data center utama, melalui sistem.

Pengecekan juga dilakukan dari berbagai perimeter. Jika dianalisis dari beberapa data yang diduga bocor dan beredar di media sosial, informasi tersebut merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik.

PLN menduga data yang beredar di media sosial itu disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analisis.

2. Indihome

Beredar informasi di media sosial bahwa terdapat 26.730.797 data histori browsing pelanggan IndiHome bocor, termasuk di antaranya Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel, kata kunci, domain, platform, dan URL.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement