Kominfo Selidiki 33 Dugaan Data Bocor Tahun Ini, Ada PeduliLindungi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelidiki 33 dugaan data bocor sejak awal tahun. Ini termasuk 3,2 miliar data yang diklaim PeduliLindungi dan dijual oleh peretas (hacker) Bjorka pekan lalu.
Menteri Kominfo Johnny G Plate menyampaikan, jumlah dugaan kebocoran data terus meningkat selama pandemi corona. Pada 2019 hanya tiga. Lalu naik menjadi 21 pada 2020 dan 20 tahun lalu.
“Tahun ini ada 33 per November. Cenderung meningkat,” kata Johnny dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR, Rabu (23/11).
Khusus selama November, Kominfo menangani lima kasus dugaan data bocor di antaranya:
- Carousell 8 November
- MyPertamina 10 November
- PeduliLindungi 15 November
- Lazada 16 November
- 'Forum' Mobile Legend 18 November
Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) swasta seperti Carousel, Lazada, dan ‘Forum’ Mobile Legends telah melapor kepada Kominfo mengenai dugaan data bocor. “Kominfo sedang mendalami dalam rangka pemberian rekomendasi terhadap ketiga PSE,” ujar Johnny.
Sedangkan Johnny menyebutkan bahwa insiden MyPertamina dan PeduliLindungi merupakan dugaan data bocor oleh hacker Bjorka. Kominfo pun telah meminta klarifikasi pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai PSE dan wali data.
Johnny menjelaskan bahwa Kominfo sudah menerima laporan bahwa Kemenkes berkoordinasi dengan PT Telkom selaku prosesor data dan BSSN terkait dengan uji forensik digital pada pekan lalu (17/11). “Jadi prosesnya sedang berjalan,” ujar dia.
Katadata.co.id juga sudah mengonfirmasi dugaan kebocoran data PeduliLindungi kepada Kemenkes dan BSSN. “Sudah dicek. Tidak ada kebocoran data ya,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril kepada Katadata.co.id, Senin (21/11).
Kominfo juga menelusuri dan menguji sampel data yang beredar di forum jual beli data terkait kasus MyPertamina.