Mengenal Pemilik Maxim dan inDrive yang Berani Saingi Gojek dan Grab
Gojek dan Grab menjadi aplikasi penyedia layanan berbagi tumpangan atau ride hailing paling banyak digunakan di Indonesia. Namun inDrive dan Maxim tetap merambah sektor ini, dan bersaing dengan kedua startup jumbo itu.
Siapa pemilik Maxim dan inDrive?
inDrive berkantor pusat di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini dipimpin oleh Founder sekaligus CEO inDrive Arsen Tomsky.
Dikutip dari crunchbase, inDrive didirikan di Kota Yakutsk, Rusia, pada 2013. Yakutsk merupakan salah satu kota terdingin di dunia.
Arsen dibesarkan di Yakutsk. Ia pernah mempelajari programming di Riga Aviation Institute selama 1990 - 1992.
Ia melanjutkan pendidikan dan menerima gelar sarjana matematika dari Universitas Negeri Yakutsk. Kemudian ia menempuh pendidikan pascasarjana di Stanford University Graduate School of Business pada 2020.
Berikut perjalanan karier Arsen:
- Founder sekaligus CEO Software development company "Stealth" selama Juni 1996 - Maret 1999
- Founder sekaligus CEO Federation of cybersport of Yakutia selama Januari 2002 - Januari 2012
- Founder sekaligus CEO Sinet Group, perusahaan akselerator startup, selama Maret 1999 - Agustus 2019
- Founder sekaligus CEO inDrive Juni 2013 - saat ini
Ia mengatakan inDriver merupakan aplikasi pertama untuk model RTD atau Real Time Deals. “Ini memungkinkan pengguna mendapatkan penawaran terbaik untuk perjalanan dengan menawarkan tarif sendiri,” kata Arsen melalui akun LinkedIn.
Kini, inDrive beroperasi di 614 kota di 47 negara. Aplikasi pesaing Gojek dan Grab ini diunduh lebih dari 175 juta kali, dan menjadi platform mobilitas kedua yang paling banyak diunduh pada 2022.
inDrive mulai beroperasi di Indonesia pada 2021. Jumlah karyawan perusahaan ini di seluruh dunia lebih dari 2.800.
Selain ride-hailing, inDrive menyediakan daftar layanan perkotaan seperti transportasi antar kota, pengiriman barang, bantuan tugas, kurir dan pencarian pekerjaan.
Dalam artikel yang diterbitkan pada 21 Januari 2018, Arsen menjelaskan bagaimana inovasi inDrive. Ia mengatakan pada malam Natal tahun itu, di kampung halamannya di Yakutsk, suhu turun hingga -45°C.
“Semua layanan taksi lokal secara bersamaan menaikkan harga dua kali lipat,” katanya. Itu membuat banyak orang terdampar di musim dingin Siberia.
Oleh karena itu, sekelompok siswa membentuk grup publik di VK.com, media sosial yang populer di Rusia. Siapa pun dapat mengajukan permintaan tumpangan, dan mereka yang memiliki mobil dapat menerima permintaan bantuan.
“Setahun kemudian grup tersebut memiliki 50 ribu pelanggan,” kata Arsen.
Ia pun mengumpulkan tim dan mengubah grup menjadi aplikasi seluler berdasarkan premis yang sama, yaitu penumpang memasukkan harga yang ingin dia bayar, sedangkan pengemudi menerima pesanan hanya jika mereka setuju dengan tarif yang ditawarkan.
Maxim didirikan oleh Maksim Belonogov pada 2003 di Kota Chardinsk yang terletak di pegunungan Ural, Rusia.
Maksim menempuh pendidikan di Kurgan State University jurusan Spesialis Otomasi proses teknologi dan produksi pada 1996 dan lulus 2002.
Ia juga menjadi founder SIBIA Airline sejak April 2015.
Namun ia tidak memerinci perjalanan karier maupun pendidikannya di laman LinkedIn.
Ia hanya menyebutkan, Maxim merupakan layanan pesanan taksi terbesar di Rusia.
“Sejak 2003, kami mengembangkan teknologi pemesanan taksi yang inovatif, yang menjadikan layanan ini lebih modern, mudah diakses, dan aman,” katanya.
Perusahaan memberikan kesempatan kepada penumpang untuk memanggil taksi dengan cara apapun yang nyaman, dan pengemudi mendapatkan kesempatan untuk mengoptimalkan proses pencarian dan transportasi penumpang.
Maksim menyebutkan, tujuan Maxim yakni menjadi merek global. Perusahaan ini ekspansi ke Indonesia pada 2018.
Per Januari 2022, Maxim beroperasi di lebih dari 1.000 kota di dunia.