Warren Buffett Perbesar Investasi di Bank Digital Brasil Nubank
Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway membeli saham Nubank US$ 1 miliar atau seitar Rp 14.274 triliun. Nubank merupakan bank digital asal Brasil yang memfasilitasi kripto, termasuk bitcoin dan ethereum.
“Berkshire Hathaway mengajukan izin investasi di Nubank kepada Securities and Exchange Commission atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) awal pekan ini,” demikian dikutip dari Fortune, Kamis (17/2).
Nubank adalah neobank, sejenis bank yang beroperasi di luar aturan sistem perbankan tradisional. Unit investasinya yakni NuInvest, memungkinkan pengguna untuk berinvestasi di Exchange Traded Fund (ETF) kripto.
ETF merupakan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek. ETF kripto memungkinkan investor berinvestasi di bitcoin dan aset digital lainnya.
Sedangkan Warren Buffett berulang kali mengatakan bahwa kripto adalah investasi yang buruk. Express.co.uk melaporkan, pendiri Berkshire Hathaway ini menyebut cryptocurrency sebagai racun tikus berbahaya dalam pertemuan tahunan 2018.
Wakil Ketua Berkshire Hathaway Charlie Munger baru-baru ini juga menyatakan bahwa dia berharap kripto tidak pernah ditemukan. Ia bahkan menyebut bitcoin menjijikkan dan bertentangan dengan kepentingan peradaban.
Munger mendukung keputusan Cina untuk melarang perdagangan bitcoin di negara itu. Ia telah meminta AS untuk mengambil tindakan serupa.
“Orang Cina membuat keputusan yang benar, yaitu melarang mereka,” kata Munger.
Meski begitu, Berkshire Hathaway tetap berinvestasi Nubank. Musim panas lalu, perusahaan ini juga membeli saham Nubank US$ 500 juta.
Saat itu, Nubank mengumumkan bahwa dana dari Berkshire Hathaway merupakan investasi tunggal terbesar yang pernah mereka terima.
Berkshire Hathaway juga berinvestasi di beberapa aset keuangan lain yang lebih tradisional. Dalam pengajuan kepada SEC, perusahaan milik Warren Buffett ini membeli lebih dari US$ 3 miliar saham Visa dan Mastercard.
Fortune melaporkan, bank digital tengah naik daun di Amerika Latin, di mana sebagian besar penduduk merasa tidak terlayani oleh perbankan dan sistem keuangan tradisional. Perusahaan seperti Nubank membidik segmen ini.
“Ada begitu banyak peluang di wilayah (Amerika Latin). Kombinasi populasi yang besar, pengalaman pelanggan yang mengerikan, dan biaya sangat tinggi, tidak ada bandingannya,” kata salah satu pendiri Nubank Cristina Junqueira kepada Fortune, pada Juni 2021.
“Di seluruh dunia, tidak ada tempat yang lebih cocok untuk memiliki peluang besar bagi perusahaan fintech untuk mengatasinya,” tambah dia.