Geliat Pemulihan Ekonomi Nasional Akan Semakin Terasa pada 2022

Hanna Farah Vania
Oleh Hanna Farah Vania - Tim Publikasi Katadata
13 April 2022, 09:41
Penjaga stan menyiapkan produk yang akan ditampilkan pada Festival Bangkit Ekonomi Jawa Barat yang diadakan di Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022). Festival yang menampilkan produk unggulan asli Jawa Bara tersebut di gelar dalam rangka pemulih
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Penjaga stan menyiapkan produk yang akan ditampilkan pada Festival Bangkit Ekonomi Jawa Barat yang diadakan di Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3/2022). Festival yang menampilkan produk unggulan asli Jawa Bara tersebut di gelar dalam rangka pemulihan ekonomi nasional saat pandemi COVID-19.

Kendati pandemi Covid-19 belum usai, geliat pemulihan ekonomi nasional semakin terasa. Kondisi perekonomian Indonesia pada kuartal IV-2021, mencatatkan sejumlah kemajuan yang memicu optimisme terhadap pemulihan ekonomi pada 2022.

Radhika Rao, ekonom senior Bank DBS, dalam hasil riset yang berjudul Indonesia: Demand Normalization Brighten Outlook Asia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada kuartal IV-2021. Adapun pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021 mencapai rata-rata 3,7%.

”Prediksi kami ada di kisaran 3,6% dan proyeksi pemerintah berada di kisaran 3,7-4,5%,”kata Radhika.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal akhir 2021 menunjukkan adanya laju pertumbuhan sebesar 1,1% dibanding kuartal sebelumnya. Catatan ini juga melampaui pola normal dari periode sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan negatif, yakni pada triwulan IV-2015 – 2019 yang rata-rata -1,7%.

Radhika Rao menambahkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021, ditopang oleh seluruh komponen perekonomian. Namun konsumsi dan perdagangan menjadi dua faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

”Konsumsi menempati tempat teratas dalam pertumbuhan ekonomi, ” ujar Radhika.

Indikator peningkatan konsumsi juga terdapat pada survei kepercayaan, penjualan eceran, pertumbuhan kredit, bahan baku, dan impor. Dengan demikian pemulihan ekonomi secara riil telah berjalan dalam aktivitas domestik dan berangsur-angsur mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik.

Sementara itu, aktivitas ekspor mendukung pertumbuhan yang tinggi seiring dengan peningkatan permintaan dan harga komoditas global. Dari sisi lapangan usaha, sektor-sektor unggulan nasional seperti manufaktur, perdagangan, konstruksi, dan transportasi melanjutkan tren pemulihan dengan mencatat pertumbuhan kuat.

Radhika Rao dan ekonom DBS lainnya menjelaskan arah pertumbuhan ekonomi nasional pada masa pandemi akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan mitigasi pandemi pemerintah. Sebagai bukti, keberhasilan pengendalian pandemi pasca penyebaran varian Delta pada kuartal III-2021 lalu mampu mendorong ekosistem perekonomian kembali bergeliat.

“Beban penanganan kasus Covid-19 terlihat menurun pada kuartal IV 2021, seiring dengan  percepatan vaksinasi dan pelonggaran pembatasan mobilitas,“ kata Radhika.

“ Peningkatan jumlah aktivitas juga terekam pada sejumlah indikator seperti survei kepercayaan publik, penjualan barang eceran, bahan baku dan setengah jadi,” ujar Radhika menambahkan.

Laporan dari Bank Dunia yang bertajuk Indonesia Economic Prospect (IEP) 2021 menyebutkan, kemajuan dari berbagai perkembangan kondisi perekonomian Indonesia berkaitan dengan ruang kebijakan makro-ekonomi yang lebih fleksibel.

Fleksibilitas anggaran dalam mitigasi Covid-19 akan memudahkan pihak-pihak berwenang untuk secara cepat merespons gelombang penyebaran virus Delta pada tahun lalu.

Senada dengan itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan keberhasilan pengendalian pandemi menjadi satu faktor keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...