Ramai Diprotes di Medsos, OYO Klaim Sudah Kembalikan 85% Dana Konsumen

Cindy Mutia Annur
31 Agustus 2020, 21:47
Petugas hotel (kanan) mengenakan alat pelindung wajah (Face shield) dan masker berbincang dengan seorang tamu di Hotel Oasis, Banda Aceh, Aceh, Rabu (15/7/2020). Untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVI
ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.
Ilustrasi hotel.

Sedangkan terkait mitra, keluhan yang masuk kebanyakan soal poin pada kontrak kerjasama yang tidak dipenuhi oleh OYO. Misalnya, harga kamar yang dijual sangat murah alias di bawah harga floor price yang disepakati bersama, pendapatan minimum guarantee (MG) yang dijanjikan tidak terpenuhi.

Lalu, banyak poin kesepakatan yang sering diubah secara sepihak oleh OYO dan kendala komunikasi yang dialami mitra karena pihak perusahaan seringkali tidak menanggapi pertanyaan maupun keluhan mitra.

Menurut akun tersebut, banyak pula pihak mitra yang akhirnya mengajukan putus kontrak namun malah mendapat perlakuan yang tidak semestinya. Seperti surat pengajuan putus kontrak tidak ditanggapi, ada pula yang dituntut ganti rugi karena mitra mengajukan putus kerjasama sebelum periodenya berakhir.

"Padahal pihak OYO yang justru wanprestasi terlebih dahulu hingga mendorong mitra terpaksa ingin putus dari perusahaan," ujar akun tersebut.

OYO Mensomasi akun @oyobikinrugi_

Hingga hari ini, @oyobikinrugi_ belum mendapat kabar terbaru dari pihak OYO Indonesia mengenai banyaknya keluhan dari konsumen dan mitranya. Akun tersebut mengatakan bahwa mereka sempat menerima surat somasi ketiga yaitu pada 14 Juli 2020.

"Kami berharap pihak manajemen OYO Indonesia membuka kesempatan untuk adanya pertemuan dengan perwakilan konsumen, mitra dan vendor yang dirugikan atau dengan membuat forum virtual terbuka sebagai upaya mediasi, ketimbang harus serta merta menutup akun @oyobikinrugi_ yang sifatnya hanya mewadahi keluhan pihak yang dirugikan," ujar akun tersebut.

Sebagai informasi, @oyobikinrugi_ menyampaikan surat terbuka atas klaim OYO Indonesia yang disampaikan pada konferensi pers Selasa 25 Agustus 2020. Startup jaringan hotel itu menyebut bahwa akun @oyobikinrugi_ telah menggiring opini negatif sehingga perusahaan mengambil langkah somasi.

Akun tersebut pun meminta kepada OYO Indonesia untuk menyampaikan secara terbuka konten atau unggahan mana saja pada akunnya yang bersifat tidak benar atau tidak akurat. Mereka pun mengklaim bahwa dengan total 174 konten yang mereka unggah itu sebagai bentuk bukti pendukung yang bisa dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, @oyobikinrugi_ sempat mengunggah tangkapan layar (screenshot) yang diklaim sebagai mitra OYO. Mitra itu mengeluh karena tarif yang ditetapkan OYO terlalu murah.

“Kalau basisnya indekos, seharusnya tarif bulanan. Ini malah dijual harian Rp 0, Rp 9.000, Rp 10.000. Kalau begini tidak sehat, karena bujet besar sekali dari gaji, listrik, pajak,” demikian dikutip dari akun @oyobikinrugi_, beberapa waktu lalu (1/6).

Pengelola akun @oyobikinrugi_ juga mengunggah screenshot keluhan para pengguna. Banyak dari mereka yang mengeluh karena sudah booking, namun hotelnya ternyata sudah tutup atau bahkan tidak pernah ada alias akun palsu (fake account).

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...