E-Commerce Siap Libatkan Penegak Hukum untuk Jaga Harga Tabung Oksigen

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juli 2021, 19:54
Antrean terjadi di salah satu gerai isi ulang oksigen medis di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis, (25/6/2021). Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Jakarta, Kebutuhan isi ulang tabung oksigen medis rumahan alami peningkatan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Antrean terjadi di salah satu gerai isi ulang oksigen medis di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis, (25/6/2021). Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Jakarta, Kebutuhan isi ulang oksigen medis rumahan alami peningkatan.

Perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, hingga Shopee mencatatkan peningkatan transaksi tabung oksigen dan oximeter akhir-akhir ini. Kondisi tersebut mendorong e-commerce untuk menyiapkan strategi mengantisipasi lonjakan harga dan menjaga pasokan. Termasuk, mengandalkan tim sweeping atau penegak hukum hingga teknologi.

"Tokopedia memiliki tim khusus yang terus melakukan sweeping berkala untuk memastikan harga produk seperti tabung oksigen sesuai peraturan," kata External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya kepada Katadata.co.id, Kamis (8/7).

Apabila tim mendeteksi ada penjual melakukan pelanggaran, termasuk menetapkan harga tidak wajar, perusahaan akan memberikan tindakan tegas. "Tokopedia berhak menindak tegas dengan melakukan pemeriksaan, penundaan atau penurunan konten, blokir akun penjual, serta tindakan lain sesuai prosedur," ujarnya.

Diketahui, Tokopedia mencatatkan lonjakan permintaan tabung oksigen dalam sebulan terakhir hingga lima kali lipat. Menurutnya, peningkatan transaksi barang ini dikarenakan kebutuhan masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19 selama Juni 2021.

Sedangkan di Bukalapak, transaksi tabung oksigen dan oximeter melonjak hingga dua kali lipat dalam sepekan terakhir. AVP Marketplace Quality Bukalapak Baskara Aditama memastikan pihaknya akan mengikuti imbauan pemerintah. Diantaranya, menjaga harga alat-alat kesehatan, termasuk tabung oksigen tetap terjangkau oleh masyarakat.

Untuk itu, beberapa upaya telah disiapkan Bukalapak, seperti melakukan pemantauan. "Kami secara rutin memantau harga pasaran untuk barang-barang ini," katanya dalam siaran pers, kemarin (7/7).

Selanjutnya, jika ditemukan penjual yang menetapkan harga di luar batas demi meraup keuntungan akan ditindak tegas. Bukalapak akan langsung menurunkan produk tersebut dari platform. Selain itu, penjual nakal akan diberikan label pelanggaran di platform bernuansa merah tersebut.

Bukalapak juga membuat kanal pengaduan BukaBantuan. Melalui kanal itu, pengguna akun yang menemukan penjual barang-barang terkait penanganan Covid-19, termasuk tabung oksigen dengan harga  tidak normal bisa langsung melaporkannya.

Sementara itu, Shopee mengandalkan teknologi dalam mengantisipasi tindakan penjual nakal. Sejak mulai pandemi tahun lalu misalnya, perusahaan memilih untuk mengandalkan kemampuan algoritma dalam mendeteksi penjual nakal.

Algoritma akan menyesuaikan data harga produk per kategori. Teknologi ini mengidentifikasi harga berdasarkan acuan pasar. Selain itu, perusahaan juga membandingkan harga jual di e-commerce dengan toko offline.

Kepala Kebijakan Publik Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan, Shopee juga memantau situasi terkini terkait ketersediaan tabung oksigen. "Kami akan terus berkomunikasi dengan mitra penjual untuk memastikan kesesuaian harga dan ketersediaan tabung oksigen," katanya pekan lalu.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, harga tabung oksigen portabel merek Oxycan dengan volume 500 cc dijual Rp 47.400 di situs apotik online Farmaku. Sedangkan di Tokopedia, ada penjual yang membanderol produk serupa dengan harga Rp 295.000.

Di Shopee, tabung oksigen dengan merek dan jenis barang yang sama dijual Rp 194.999. Lalu di Bukalapak dibanderol Rp 175 ribu.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...